Nasional

Jokowi: Ketersediaan Bahan Pokok Perlu Dijaga, Distribusinya Jangan Sampai Terganggu

Channel9.id Jakarta. Presiden Jokowi meminta ketersediaan bahan pokok perlu dijaga menjelang bulan Ramadan. Menjaga ketersediaan bahan pokok harus dilakukan sejak dini.

Hal ini diungkapkan Jokowi, dalam rapat bersama jajaran melalui telekonferensi pada Kamis (2/4).

“Ketersediaan bahan-bahan pokok, ini betul-betul harus dicek di lapangan. Saya sudah cek juga ke Bulog, saya cek ke daerah-daerah mengenai panen raya seperti apa, saya melihat beras, daging, telur, gula, terigu, dan lain-lainnya masih berada pada kondisi baik,” ujarnya dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Jokowi mengingatkan, terjangkaunya harga bahan pokok juga harus dipastikan. Jokowi menyebut, Menteri Pertanian dan Perdagangan telah menyampaikan sejumlah komoditas pertanian di pasaran akan berangsur menuju harga normal.

“Tadi Menteri Pertanian sudah menyampaikan bahwa minggu-minggu depan, mungkin harga (gula) akan turun pada posisi normal lagi di Rp12.500. Menteri Perdagangan juga menyampaikan kepada saya bawang juga beberapa sudah masuk dan kita harapkan bawang putih pada minggu-minggu depan atau syukur minggu ini sudah kembali ke normal (dengan) harga di Rp20.000 sampai Rp30.000,” tuturnya.

Ia pun meminta kepada Menteri Dalam Negeri, untuk memastikan distribusi logistik daerah-daerah tidak terhambat karena penutupan akses di sejumlah wilayah. Dalam hal ini, Jokowi menginstruksikan Menteri untuk memberi teguran kepada daerah.

“Saya kemarin mendapatkan laporan dari dua daerah. Urusan beras ini agak terganggu karena (terdapat) jalan-jalan yang ditutup. Jadi tolong kepala daerah diberitahu mengenai ini,” kata Presiden.

Selain itu, Jokowi meminta, sejumlah jaring pengaman sosial atau bantuan bagi masyarakat utamanya yang berada di lapisan bawah, segera diimplementasikan sesegera mungkin di lapangan.

Ia berharap, sejumlah bantuan itu dapat menjaga daya beli masyarakat di saat menjalani ibadah Ramadan dan di tengah kebijakan tanggap darurat Covid-19.

Presiden juga mengajak tokoh-tokoh agama dan organisasi masyarakat untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait disiplin menjaga jarak aman sebagai salah satu upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Pentingnya cuci tangan yang benar serta berdiam di rumah dalam rangka karantina mandiri juga harus dapat dipahami oleh masyarakat.

“Ini perlu terus disampaikan dalam rangka menjalankan protokol kesehatan secara ketat baik di rumah maupun di luar rumah secara disiplin,” tandasnya.

(Hendrik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  5  =