Channel9.id-Jakarta. Awake Security, perusahaan keamanan siber, menemukan 111 ekstensi Google Chrome palsu atau berbahaya. Sejumlah antaranya ialah wujud dari upaya serangan spyware, yang digunakan untuk kampanye mata-mata global, dikutip dari CNN (19/6).
Alih-alih mengklaim membantu pengguna terhindar dari situs berbahaya, sebagian besar ekstensi ini malah diam-diam menangkap layar, mencuri kredensial login serta password pengguna.
Spyware ini menyerang beragam sektor penting, seperti layanan hingga organisasi pemerintah.
Setelah Awake memberi laporannya itu, Google mengaku pihaknya telah menghapus semua ekstensi dari Chrome Web Store.
“Kami menghargai kerja dari komunitas riset, dan ketika kami diperingatkan akan ekstensi yang melanggar aturan kami, kami langsung bertindak dan menggunakan insiden ini sebagai latihan untuk meningkatkan analisis otomatis dan manual kami,” ujar bicara Google Scott Westover dalam keterangannya kepada CNN.
“Kami secara reguler memantau untuk mencari ekstensi yang menggunakan teknik, kode dan perilaku serupa, dan menghapus ekstensi tersebut jika mereka melanggar kebijakan kami,” lanjut dia.
Menurut Awake, ekstensi yang digunakan untuk mata-mata tersebut berkaitan dengan Galcomm, perusahaan web hosting asal Israel. Ia melanjutkan, 15 ribu dari sekitar 250 ribu domain Galcomm dinilai berbahaya dan mencurigakan.
Kepada Reuters, pemilik Galcomm Moshe Foge membantah klaim Awake. “Galcomm tidak terlibat dengan aktivitas jahat apapun,” ungkapnya.
Diketahui, pada Februari lalu, ekstensi Google Chrome pernah dikaitkan dengan serangan siber, seperti Februari lalu.
Untuk mengantisipasi masalah itu, Westover mengatakan bahwa Google telah melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan privasi dan keamanan browser. Dari menutup akun developer yang melanggar kebijakan perusahaan, hingga menandai pola berbahaya yang demi mencegah kembalinya ekstensi tersebut.
(LH)
