Channel9.id – Jakarta. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan Nahdlatul Ulama (NU) tak akan jauh-jauh dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Alasannya, Jokowi selama ini terus bersama dengan warga NU atau Nahdliyin.
Hal ini disampaikan Gus Yahya dalam sambutannya saat Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta, Senin (18/9/2023). Menurutnya, Jokowi tak pernah jauh dari NU sejak dirinya memulai khidmat sebagai Ketua Umum PBNU.
“Saya sepenuhnya merasakan bahwa sejak memulai khidmah ini Pak Presiden tidak pernah jauh-jauh dari PBNU. Senantiasa membersamai PBNU sampai titik ini. Tentu saja saya sampaikan keluarga PBNU, insyaallah NU juga tidak akan pernah jauh-jauh dari Presiden Jokowi,” ujarnya.
Gus Yahya menjabarkan sentuhan langsung yang diberikan Jokowi kepada PBNU. Salah satunya proyek pembangunan sarana pendidikan yang diberikan Jokowi untuk NU.
“Kami sampaikan terimakasih tak terhingga juga kepada bapak Presiden. Kami membangun satu proyek pemandu yang terkait dengan pengembangan pendidikan tinggi di lingkungan NU ini yang kami tempatkan di Universitas NU Yogyakarta,” tuturnya.
“Bukan hanya itu, bapak Presiden juga secara pribadi mengajak Presiden Persatuan Emirat Arab untuk ikut membantu, sehingga kemudian ada komitmen untuk pertama membangunkan satu gedung lagi sebagai tambahan dari gedung yang sudah selesai dibangun ini untuk Universitas NU di Yogyakarta,” sambung Gus Yahya.
Ia lantas menyinggung PBNU yang kini tengah merancang program Gerakan Keluarga Maslahat NU. Gerakan tersebut telah dirancang di akar rumput berupa kegiatan di tingkat masyarakat desa dengan pelibatan massa secara langsung.
“Ini hanya menyebut satu-dua dari lebih banyak lagi yang telah dilakukan oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” ungkapnya.
Untuk mensukseskan program ini, Gus Yahya mengatakan Jokowi termasuk dalam Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU, bersama KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, KH Rais ‘Aam PBNU Miftachul Akhyar, dan Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.
Dewan Pengampu ini, lanjutnya, berperan untuk mengawasi, meminta laporan, evaluasi, memberi dan membantu hubungkan PBNU serta seluruh jajaran pengawas Gerakan Keluarga Maslahat NU dengan berbagai pihak yang bekerja sama untuk pelaksanaannya.
“Alhamdulillah semua lima tokoh itu berkenan mendampingi dan mengampu gerakan maslahat NU ini,” kata dia.
Tak hanya itu, Gus Yahya juga mengapresiasi Jokowi yang mengajak pimpinan negara Uni Emirate Arab (UEA) untuk ikut membantu NU. Salah satunya yakni kerja sama antara PBNU dengan MBZ University for Humanities untuk mengembangkan sekolah untuk studi-studi masa depan.
“MoU sudah saya tanda tangani di Abu Dhabi dengan pimpinan MBZ University for Humanities. Dan Insyaallah segera komitmen tersebut segera dilaksanakan,” pungkasnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Hadir di Pembukaan Munas dan Konbes NU 18 September
HT