Channel9.id-Jakarta. Suku Dinas Pendidikan Kota Administrasi Jakarta Pusat memberikan apresiasi atas hasil karya 64 Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 5 Jakarta Pusat pada Lokakarya 7 ‘Festival Panen Hasil Belajar’, Jakarta, Selasa 20 Desember 2022.
Dalam kegiatan ini, para CGP menampilkan aksi nyata dan karya usai mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak selama 6 bulan.
Di lokasi tampak ada 11 stand yang berisi sejumlah hasil karya para murid hasil didikan CGP. Karya itu mulai dari kerajinan tangan, lukisan, hingga furniture rumah adat Indonesia.
Adapun Program Pendidikan Guru Penggerak ini diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi D.I Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini pula, BBGP Provinsi D.I Yogyakarta menyerahkan secara resmi para CGP ke Dinas Pendidikan Jakarta Pusat.
Kepala Seksi Pendidikan Menengah Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Kota Administrasi Jakarta Pusat Rasmadi memberikan apresiasi atas aksi nyata dan karya para CGP usai 6 bulan mengikuti pelatihan Program Pendidikan Guru Penggerak.
“Lokakarya ini adalah ruang membagikan aksi nyata dan karya setelah 6 bulan ikut pelatihan. Saya apresiasi para Calon Guru Penggerak ini. Luar biasa,” kata Rasmadi di SMP Kolese Kanisius Jakarta Pusat, Selasa 20 Desember 2022.
Rasmadi berharap, para CGP dapat memimpin transformasi pendidikan di sekolah serta memimpin pendidikan yang berpusat kepada murid.
Rasmadi menjelaskan, dasar hukum Program Pendidikan Guru Penggerak adalah Permendikbudristek No26 Tahun 2022 tentang Guru Penggerak.
Secara administrasi, CGP yang lulus berhak mendapatkan sertifikat yang dapat digunakan sebagai syarat menjadi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Dia pun berharap para 64 CGP ini bisa lulus semua.
“Saya harap lulus 100 persen,” ujarnya.
Baca juga: 64 Calon Guru Penggerak Jakarta Pusat Tampilkan Sejumlah Karya di Festival Panen
Kepala Seksi Pendidikan Menengah Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Kota Administrasi Jakarta Pusat, Saryono, memberikan selamat kepada para CGP yang telah mengikuti program pelatihan selama 6 bulan itu.
Hasil karya para CGP menunjukkan bahwa pembelajaran yang diterapkan sudah berbasis praktik atau berbasis karya.
Dia mengatakan, biasanya pembelajaran yang berbasis karya hanya untuk tingkat SMK. Tetapi, para CGP ini bisa menghasilkan karya meski bukan berasal dari guru SMK.
“Saya lihat walaupun tidak SMK tapi karyanya bagus. Mudah mudahan ini menginspirasi,” ujarnya.
Dia juga kagum dengan hasil karya para CGP. Dia menilai, para CGP benar-benar memberikan pendidikan yang berpusat kepada murid. Pembelajaran itu membuat anak lebih interaktif sehingga suasana kelas menjadi hidup.
“Kalau anak-anak diajarkan seperti itu enggak akan bosan. Anak jadi betah. Jadi bapak dan ibu sebagai guru muda, saya harap terus menjadi inspirator dan penggerak,” ujarnya.
Dia pun berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai sini. Sebab, kegiatan ini bisa memunculkan ide-ide segar terutama untuk transformasi pendidikan.
HY