Channel9.id-Jakarta. Lebih dari 100 remaja dari Guatemala telah dipulangkan kemabli setelah mereka ditemukan di dalam trailer truk di Meksiko, Kamis (9/3).
Menurut Badan Imigrasi Guatemala, sebanyak 106 remaja diterbangkan kembali ke Kota Guatemala pada hari Rabu lalu. Kebanyakan dari mereka berumur 12 hingga 17 tahun. Mereka masuk secara ilegal tanpa didampingi orang tua dan wali dengan tujuan dapat mengadu nasib di Amerika Serikat.
“Kami sangat khawatir karena pemulangan para remaja ini kian meningkat,” kata Wanda Aspuac yang merupakan petugas imigrasi Guatemala. Ia menambahkan bahwa kebanyakan remaja tersebut masih sekolah.
Guatemala telah menerima sekitar 430 anak di bawah umur yang dideportasi dari Meksiko dan Amerika Serikat sejak bulan Januari sampai Maret sebelum penemuan terbaru ini di Veracruz, Meksiko.
Menurut data resmi dari AS, kebanyakan remaja-remaja yang melarikan diri ke Amerika Serikat dan Meksiko tersebut adalah warga Guatemala. Kebanyakan dari mereka kabur karena ingin merubah nasib.
Saat diwawancarai oleh reporter Al Jazeera, adik Rony Saquil, Oscar, 17, mengaku frustrasi dengan sedikitnya jumlah sekolah di Guatemala.
Saquil menjelaskan bahwa adiknya ingin bertemu dengan ayahnya yang kini tinggal di Chicago, Illinois, dan mengatakan bahwa mereka berdua akan mencoba lagi pergi ke sana.
“Tak ada yang dapat membantu kami di sini… Sekolah tempat kami belajar jaraknya jauh sekali. Kami harus berjalan kaki selama hampir tiga jam,” lanjut Saquil.
Baca juga: Dua Tewas, Satu Luka-Luka Pada Penculikan Warga AS di Meksiko
Selain Saquil dan adiknya, Glendi, 17, kakak dari sembilan adik juga mengaku bahwa ia ingin merubah nasib di Amerika Serikat atau Meksiko.
Bibinya, Rutilia Bin Ich, mengatakan bahwa kemiskinan menjadi alasan utama mengapa Glendi nekat masuk ke AS dan Meksiko secara ilegal.
(RAG)