Channel9.id – Jakarta. Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Hendra Tarmizi menyampaikan, warga di Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten yang terpapar Covid-19 merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Semua yang positif Covid-19 tidak merasakan gejala pada orang umumnya yang terserang virus tersebut.
Dari 29 kecamatan di Kabupaten Tanggerang, Kecamatan Pasar Kemis diketahui merupakah wilayah tertinggi angka terkonfirmasi positif Covid-19.
“Yang terpapar positif semuanya (Pasar Kemis) adalah Orang Tanpa Gejala (OTG). Karena ada pergerakan aktivitas mereka,” kata Hendra, Selasa (25/8).
Hendra juga meluruskan pemberitaan bahwa ada 30 orang dalam satu Rukun Warga (RW) yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kecamatan Pasar Kemis. Hendra menegeskan, situasi tersebut tidak benar.
“Sebenarnya itu salah informasi. Yang terpapar posisif COVID-19 bukan 30 dalam satu hari, tetapi dalam beberapa hari dan beberapa RW yang kami sudah lakukan tes (PCR). Jadi dijumlahkan hasilnya menjadi 30 orang,” kata Hendra.
“Jadi saya tegaskan kembali yang positif itu dari beberapa RW di Kecamatan Pasar Kemis, bukan satu RW. Jadi misalnya di RW, A ada 18 orang, dan seterusnya. Tapi memang lingkungannya berdekatan,” lanjutnya.
Hendra menjelaskan, awalnya ada proses tahapan screaning yang dilakukan beberapa perusahan di Jakarta dan Kota Tangerang.
Salah satu perusahaan tersebut memiliki karyawan yang merupakan warga bertempat tinggal di Pasar Kemis. Hingga hasilnya mereka dinyatakan positif.
“Dan laporan itu masuk ke kami sekitar 18 orang. Kemudian, tugas kami melakukan tracing ke keluarganya. Dan kami lakukan tes kembali hingga hasilnya keluar dua pekan kemudian. Hasilnya ternyata juga positif. Makanya jumlahnya menjadi seperti itu,” ujarnya.
Berdasarkan data situs covid19.tangerangkab.go.id, jumlah kasus positif COVID-19 di Kelurahan/Desa, Kecamatan Pasar Kemis menjadi 32 orang, bertambah dua orang, dari 30 sebelumnya yang terpapar dalam seluruh lingkungan RW.
“Iyaa itu ada penambahan positif tapi bukan dari satu RW. Dengan penambahan ini, yang penting harus disiplin dengan memakai masker, physical distancing hingga kemudian membiasakan cuci tangan memakai sabun,” tuturnya.
“Paling utama, tugas satgas tingkat RW mencegah jangan sampai mereka menularkan kembali kepada orang lain. Makanya itu memang harus di tingkat RT/RW bersama-sama dan kita semua mendisiplinkan masyarakat,” pungkasnya.
(HY)