Channel9.id-Jakarta. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia, hingga saat ini tak dapat diprediksi keberlangsungannya. Di satu sisi, negara dihadapkan pada kehidupan demokrasi yang tetap berjalan demi menjaga keberlangsungan kedaulatan rakyat.
Oleh karena itu, sikap optimisme menjalankan demokrasi menjadi pilihan di tengah wabah seperti ini. Hal itu pula yang ditekankan oleh Kapuspen Kemendagri Bahtiar pada Diskusi online bertajuk Menyoal Kualitas Pilkada Serentak 2020 di Tengah Pandemi Covid-19 yang diadakan Persatuan Mahasiswa Kristen Republik Indonesia (PMKRI), Rabu (17/6).
Mengenai beberapa kalangan mengkhawatirkan penurunan kualitas dan pratisipasi Pilkada, Bahtiar menegaskan berlangsungnya Pilkada 2020 saat pandemi justru berpotensi besar menghasilkan pemimpin terbaik.
“Karena masyarakat berhak mendapat pemimpin terbaik. Justru membutuhkan kepala daerah yang punya kapasitas luar biasa karena situasi pandemi atau krisis ini. Membangun ekonomi itu butuh inovasi yang luar biasa dalam situasi pandemi. Jadikan pilkada ini ajang pertempuran gagasan. Bagaimana mengelola kesehatan, bisa produktif tapi aman dari covid-19,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, Pilkada saat pandemi juga akan mengurangi potensi isu SARA yang dimainkan kontestan.
“Isu SARA tidak akan laku. Justru yang laku adalah kepala-kepala daerah yang punya gagasan mengatasi pandemi dan bisa tetap produktif tapi aman Covid-19. Yang jualan-jualan SARA tidak laku,” katanya.
Bahtiar yakin jika momen Pilkada kali ini adalah ajang masyarakat untuk mengevaluasi patahana jika cara memimpinnya masih konvensional. “Ini ujian kepemimpinan dan kesempatan mendapatkan pemimpin terbaik,” pungkasnya.
IG