“Penting untuk mengetahui secara jelas berapa banyak uang yang Anda hasilkan dan bagaimana Anda membelanjakannya. Buat skema umum atau gunakan pelacak digital yang memungkinan Anda untuk melihat angka-angka ini,” tutur Leffler.
Kemudian periksa kembali dan coba identifikasi pengeluaran yang memboroskan. Misalnya, jika Anda menghabiskan 20 persen penghasilan bulanan untuk biaya pengiriman makanan, artinya Anda perlu menguranginya.
Walaupun terkesan sederhana, menuliskan dan melihat angka-angka tersebut akan membuat Anda lebih sadar dan hati-hati dengan pengeluaran.
Anda juga bisa menemukan pola pengeluaran sehingga bisa menyesuaikan sasaran keuangan Anda dari waktu ke waktu.
3. Berinvestasi untuk masa depan
“Jika Anda tidak pernah mempertimbangkan berbagai cara untuk menghasilkan uang, kini adalah saat yang tepat,” tambah Leffler. “Pikirkan untuk berinvestasi atau memindahkan uang yang menganggur ke rekening cek atau simpanan berbunga tinggi.
Leffler merekomendasikan untuk menetapkan tujuan keuangan jangka pendek dan panjang untuk menentukan jenis investasi dan tipe rekening yang paling sesuai untuk Anda.
Misalnya, jika tujuan jangka pendek Anda adalah untuk memiliki dana darurat, Anda bisa mulai bergabung dalam rekening tunai yang mudah diakses.
Sebaliknya, jika tujuan Anda bersifat jangka panjang seperti dana pensiun, Anda bisa berinvestasi di saham atau reksadana.