Channel9.id-Jakarta. Ada 575 anggota DPR bersama keluarganya yang akan melakukan pemeriksaan virus corona dengan metode tes, pekan depan.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IX Saleh Daulay meminta hal yang dilakukan anggota dewan tak dipermasalahkan. Sebab, kata dia, tes itu bukan merupakan insiatif dari anggota dewan.
“Sebaiknya, isu soal rapid test bagi anggota DPR ini tidak usah dibawa ke mana-mana. Lagipula, rapid test itu juga bukan inisiatif anggota. Itu inisiatif Kesekjenan yang memang bertugas menjaga agar setiap anggota dewan tetap dapat melaksanakan tugas sebagaimana mestinya,” katanya kepada wartawan, Senin (23/3).
Ia pula menuturkan tak ada jaminan Presiden hingga anggota DPR bebas dari virus corona. Untuk itu, melalui pemeriksaan secara masif pemerintah dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang mungkin terjangkit virus corona.
“Jika masyarakat terjangkit, tidak ada jaminan bahwa Presiden, menteri, dan anggota DPR tidak terjangkit. Karena itu, rapid test itu harus menjangkau sebanyak-banyaknya warga masyarakat. Ini kan hanya soal giliran saja,” kata dia.
Saleh menilai, yang terpenting, meski anggota DPR dan keluarganya melakukan pemeriksaan, pemerintah dapat memastikan masyarakat juga dapat mengikuti tes tersebut. Apalagi pemerintah sudah menjanjikan masyarakat yang tinggal di daerah rawan akan menjadi prioritas.
“Yang jelas, masyarakat pun tetap akan diikutkan. Tidak ada yang ditinggalkan,” kata Saleh.
“Rapid test itu tentu harus dilaksanakan secara masif. Pemerintah sudah menjanjikan akan mengadakan rapid test itu kepada masyarakat. Khususnya, daerah yang disinyalir paling terdampak,” ucap Saleh.