Channel9.id-Jakarta. Enam bom meledak di tiga lokasi berbeda pada Jumat (1/8), melukai sedikitnya empat orang dan mengguncang Ibu Kota Thailand. Pada saat bersamaan, Bangkok menjadi tuan rumah pertemuan Menteri Negeri ASEAN, dan dihadiri pula oleh sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat, China dan Rusia.
Sementara itu, satu bahan peledak berhasil dijinakkan polisi, demikian keterangan yang dilansir dari channelnewsasia.
Pejabat kepolisian Bangkok Kolonel Polisi Kamtorn Uicharoen, mengatakan, terdapat tiga bom meledak di Kompleks Pemerintahan, Chaeng Wattana dan satu gagal meledak. Sementara dua bom lainnya meledak di Chong Nonsi. “Bom di dua area ini diledakkan dengan alat picu alat pengatur waktu,” ujar Kamtorn.
Ia menambahkan, empat orang yang terluka dirawat di Erawan Medical Center, tidak ada yang mengalami luka serius dan saat ini sedang mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Tiga orang yang terluka adalah wanita, mereka para petugas kebersihan jalan saat bom meledak. Beberapa media local melansir foto para korban yang terlihat shock dan mendapatkan perawatan medis. Sementara satu orang langsung dibawa oleh ambulan.
Saksi mata mengatakan, seorang petugas keamanan juga ikut terluka di gedung King Power Mahanakhon—yang dimiliki oleh Grup King Power yang juga pemilik klub sepakbola asal Inggris, Leicester City. Saat ini, pihak kepolisian telah menutup area tersebut, untuk kepentingan penyelidikan.
Bangkok Post melaporkan kaca di Skytrain BTS Chong Nonsi “hancur setelah ledakan keras”. Polisi menutup dua pintu keluar pada stasiun tersebut.
Bom yang meledak diyakini berbentuk seperti bola tenis atau kerap disebut “bom ping pong”. Diduga, peledakan bom bermaksud untuk mempermalukan pemerintah, saat terjadi pertemuan, yang dihadiri banyak pejabat tinggi negara ASEAN, AS dan China. Ledakan itu tidak dirancang untuk menyebabkan korban secara masal.

“Tiga orang terluka ringan akibat pecahan bom. Saya menerima laporan bahwa pelaku menyembunyikan “bom ping pong”di semak-semak di tepi jalan,” ujar Renu Suesattaya, Direktur San Luang distrik, yang dilaporkan menjadi area bom pertama kali meledak.
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-Ocha mengutuk insiden tersebut, Jumat (2/8). Hingga saat ini, belum ada yang mengklaim bertanggung jawab langsung atas bom di Bangkok.
“Atas terjadinya insiden bom tadi pagi, saya mengutuk siapapun pelaku yang telah merusak kedamaian dan merusak citra negeri ini. Saya perintahkan kepada pejabat berwenang untuk segera mengendalikan situasi keamanan dan menjaga keselamatan publik,” tegas Prayut.
Juru bicara pemerintah Narumon Pinvosinwat mengatakan bahwa perdana menteri telah memerintahkan investigasi atas kejadian ini. “Situasi ini sedang dipantau dan penjagaan keamanan diperketat. Masyarakat diminta untuk tetap tenang,” ujarnya.
Bangkok saat ini tengah menjadi tuan rumah pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dan dihadiri pula oleh pejabat tinggi AS, China, dan Rusia. Tidak ada satupun peserta pertemuan dilaporkan terluka atas insiden tersebut.
Pada Kamis (1/8), polisi Thailand mengatakan menemukan dua bom palsu di area tempat pertemuan itu. Hal ini sempat menimbulkan kepanikan namun dapat diantisipasi oleh pihak kepolisian setempat. Belum jelas, apakah pertemuan para Menlu itu menjadi target bom. Polisi juga mengatakan, dua pria telah ditahan terkait bom palsu.
Menlu China Wang Yi dan Menlu AS Mike Pompeo dikabarkan hadir dalam pertemuan tersebut.