Techno

80% Karyawan Tetap Mundur dari Twitter

Channel9.id-Jakarta. Hampir 80 persen karyawan di Twitter telah hengkang dari perusahaan tersebut. Pada Jumat (20/1) lalu, CNBC melaporkan bahwa dari total 7.500 karyawan, ada 1.300 pekerja dan 550 teknisi penuh waktu yang tersisa di Twitter.

CNBC juga mencatat bahwa 75 karyawan sedang cuti, 40 di antaranya adalah teknisi. Sementara, tim Trust and Safety, yang bekerja mengawasi moderasi konten untuk situs tersebut, dipangkas sehingga hanya tersisa kurang dari 20 karyawan tetap. Hal-hal itu terjadi setelah Twitter dibeli oleh Elon Musk.

Selain pemangkasan jumlah karyawan, Musk juga membuka blokir banyak akun yang sebelumnya dilarang secara permanen. Pembukaan blokir ini dilakukan atas keputusannya sendiri berdasarkan jajak pendapat atau “polling”, tanpa pertimbangan dewan moderasi.

Selama Twitter dipimpin Musk, verifikasi centang biru juga sempat menuai masalah, di mana pada November lalu bermunculan akun palsu yang terverifikasi. Musk juga sempat membungkam kritik dari jurnalis hingga mahasiswa. Musk turut membawa karyawan dari perusahaan lain, termasuk anggota tim SpaceX dan Tesla.

Belum lama ini, pendapatan iklan dilaporkan turun 40 persen karena pengiklan tak lagi mengandalkan Twitter. Berangkat dari ini, Musk tampaknya bakal khawatir. Pembayaran bunga pertamanya atas utang $13 miliar yang dia manfaatkan untuk membeli Twitter—yang kini bernilai sekitar $15 miliar, akan jatuh tempo pada akhir bulan.

Sekadar informasi, Twitter bukanlah satu-satunya perusahaan memecat banyak karyawannya. Dilaporkan bahwa Google juga memberhentikan 12.000 karyawan pada pekan ini. Lalu Amazon memecat 18.000 orang secara global, dan Microsoft memecat 10.000 orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

57  +    =  61