Nasional

Lewat Stranas 2020-2045, Indonesia Songsong Penerapan AI di Berbagai Bidang

Channel9.id-Jakarta. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko mengatakan, Strategi Nasional Artificial Intelligence (Stranas) tahun 2020-2045 akan menjadi tonggak penerapan teknologi kecerdasan artifisial di Indonesia. Stranas AI merupakan upaya pemerintah dalam menyongsong era industri 5.0, dimana AI akan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

Hal tersebut disampaikan saat membuka Artificial Intelligence Innovation Summit (AIIS) 2021 secara virtual, Senin (25/10).

“Stranas Kecerdasan Artifisial merupakan upaya Indonesia untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan teknologi terkini, khususnya AI, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas di berbagai sektor,” ujar Handoko dalam rilis resminya dikutip dari laman BRIN, Selasa (26/10).

Handoko menegaskan, BRIN mendukung percepatan penguasaan AI untuk pemanfaatan di berbagai sektor strategis. Teknologi Artificial Intelligence akan digunakan dalam mendukung sektor-sektor strategis seperti pertanian, efisiensi energi, keamanan siber dan industri kreatif.

Baca juga: Prioritas Indonesia Dalam Kembangkan AI 

Founder Kolaborasi Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial (KORIKA), Bambang Brodjonegoro mengatakan, tidak lama lagi kita akan memasuki tatanan kehidupan 5.0, di mana AI mempunyai peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

Dikatakan Bambang, saat ini AI telah banyak dimanfaatkan di berbagai bidang usaha baik industri, akademik, bahkan kesehatan.Penguasaan terhadap AI di Indonesia telah menjadi perhatian yang serius oleh pemerintah, hal ini dibuktikan dengan banyaknya penemuan inovasi yang berbasis AI.

“Saat ini tentunya kita sudah memahami pemakaian AI di berbagai bidang dan sudah banyak putra putri bangsa yang melahirkan berbagai inovasi berbasis AI,” katanya.

Bambang berharap, pemanfaatan AI di berbagai bidang usaha terus berkembang yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing baik di pasar nasional maupun global. Dengan digelarnya AIIS 2021 makin menegaskan keinginan Indonesia untuk tidak hanya sebagai pasar yang menarik di bidang AI, tetapi dapat menjadi pemain penting minimal di level regional.

Hal senada dikatakan Ketua Umum KORIKA, Hammam Riza, AIIS 2021 merupakan wujud perkembangan terkait penguasaan AI di Indonesia. Mengutip pernyataan Presiden RI, Hamam mengatakan bahwa siapa yang menguasai AI maka ia yang akan menguasai dunia. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir banyak negara yang berusaha menghadirkan AI dalam strategi nasionalnya.

“Kecenderungan banyak negara di dunia saat ini berlomba untuk membangun strateginya dalam mengembangkan AI,” kata Hammam.

Begitupun Indonesia menurut Hamam telah mempunyai strategi nasional terkait AI tahun 2020 – 2045. Strategi nasional ini akan membawa Indonesia di tahun 2045 menjadi Indonesia Emas yang bertepatan dengan 100 tahun merdeka dimana Indonesia diprediksi pertumbuhan ekonominya menduduki peringkat tiga di dunia.

Untuk menyongsong era tersebut, KORIKA berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi (OR PPT) menyelenggarakan AIIS 2021. Dalam hal ini, KORIKA menjadi jembatan antara quad helix yakni akademisi/peneliti, kalangan bisnis, pemerintah, dan komunitas masyarakat.

Hammam optimis AIIS 2021 akan mencapai target 20 ribu participant dengan 100 virtual booth yang akan menampilkan berbagai use case atau aplikasi yang memanfaatkan AI. Pada perhelatan sebelumnya, AIS 2020 pihaknya mampu menghadirkan 10 ribu participant secara virtual.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  37  =  44