Channel9.id-Jakarta. Komite Perdagangan baru saja selesai menyidang TikTok, Youtube dan Snap terkait efek media sosial terhadap anak-anak dan remaja. Untuk diketahui, ketiga aplikasi ini termasuk yang paling populer di kalangan pengguna, namun kurang mendapat perhatian dari anggota parlemen—yang lebih memerhatikan Facebook dan Twitter. Bagi TikTok dan Snap, ini adalah pertama kalinya mereka melakukan sidang seperti itu.
Ketiga perusahaan itu mencoba untuk menghindari kritik dengan menarik perbedaan antara platform mereka dengan Facebook. Mereka juga menjanjikan fitur baru yang akan memberi kontrol lebih luas kepada orang tua dan perlindungan anak di platform, dikutip dari Engadget (26/10).
Wakil Presiden YouTube Leslie Miller mengatakan perusahaan sedang mengerjakan fitur baru yang memungkinkan orang tua untuk memilih pengaturan default di aplikasi YouTube Kids, selain kontrol baru lainnya. Dia tak merinci lebih lanjut, namun memastikan bahwa fitur tersebut akan dirilis dalam beberapa bulan lagi.
Snap juga mengatakan sedang mengerjakan fitur-fitur baru untuk orang tua. Wakil Presiden Kebijakan Publik Global di Snap, Jennifer Stout, mengatakan bahwa fitur-fitur itu akan segera diluncurkan. Dia mengatakan, nantinya pembaruan memungkinkan orang tua untuk melihat informasi tentang bagaimana anak-anak mereka menggunakan Snapchat—misalnya dengan siapa mereka menghabiskan waktu untuk mengobrol, pengaturan privasi, dan lokasi.
Sementara itu, TikTok menyebut pihaknya akan menambah kontrol yang memungkinkan orang tua dan anak-anak menyesuaikan umpan mereka dengan lebih baik. Namun, mereka tak merincinya lebih lanjut. “Kami berinvestasi dalam cara baru bagi komunitas kami untuk menikmati konten berdasarkan kesesuaian usia atau kenyamanan keluarga,” kata Michael Beckerman, Wakil Presiden Kebijakan Publik di TikTok. “Kami mengembangkan lebih banyak fitur yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan pengalaman di aplikasi.”
Itulah komitmen ketiga perusahaan. Namun, para senat di komite tampaknya tak terkesan dengan komitmen ini. Sepanjang persidangan, mereka memfokuskan pada masalah seperti konten yang disajikan secara algoritmik, yang berakitan dengan gangguan makan dan menyakiti diri sendiri di YouTube dan TikTok. Sementara, Snap diminta untuk mengehentikan pengedar narkoba di platformnya.
Kendati Facebook bukan bagian dari persidangan, pengungkapan dari whistlebower Frances Haugen dirujuk beberapa kali. Senator Richard Blumenthal mengatakan bahwa perusahaan perlu melakukan lebih dari sekadar membuktikan bahwa mereka berbeda dari Facebook.
“Saya mengerti dari kesaksian Anda bahwa pembelaan Anda adalah ‘kami bukan Facebook,’” katanya. “Berbeda dari Facebook bukanlah pertahanan. Bar itu ada di selokan. Bukan pembelaan untuk mengatakan bahwa Anda berbeda.”
Selain itu, beberapa senator Republik juga mendorong Beckerman untuk menyorot hubungan TikTok dengan perusahaan induknya, ByteDance, serta bagaimana perusahaan mengelola pengguna Amerika Serikat (AS). Sementara itu, dalam satu percakapan, Senator Ted Cruz mengatakan bahwa Beckerman menghindari pertanyaan tentang hubungan TikTok dengan ByteDance—yang dilaporkan berhubungan dengan pemerintah Cina. Beckerman sendiri menampik pertanyaan tentang data yang dikumpulkan TikTok, dan mengatakan bahwa Facebook dan Instagram mengumpulkan lebih banyak data pengguna daripada TikTok.
(LH)