Presiden Brasil Dipanggil Atas Dakwaan Kejahatan Kemanusiaan
Internasional

Presiden Brasil Dipanggil Atas Dakwaan Kejahatan Kemanusiaan

Channel9.id-Brasil. Komite investigasi Senat Brasil menyetujui laporan untuk memanggil Presiden Jair Bolsonaro untuk didakwa atas sembilan tindakan kriminal yang berkaitan dengan bagaimana ia menangani situasi pandemi virus corona, termasuk tindakan kriminal terhadap kemanusiaan, Rabu (27/10/2021).

Laporan sebanyak 1,300 halaman tersebut juga menuduh 77 orang dan dua perusahaan turut andil dalam tindakan kriminal tersebut.

Baca juga: Namanya Ada di Pandora Papers, Menteri Ekonomi Brasil Bantah Tak Bersalah

Sebuah laporan awal yang dirilis pada minggu lalu telah memanggil Bolsonaro untuk didakwa atas tuduhan genosida dan pembunuhan, namun para senator menolak tuduhan laporan tersebut dan menggantinya menjadi tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Mereka juga menambahkan 10 nama di catatan orang-orang yang harus didakwa.

Diantara nama-nama tersebut yaitu Wilson Lima, Gubernur negara bagian Amazonas, dimana banyak rumah sakit yang kekurangan oksigen menyebabkan banyaknya kematian karena asphyxia, yaitu dimana pasien meninggal karena kekurangan oksigen. Kepemerintahan Wilson saat ini sedang diinvestigasi oleh tim investigasi federal atas tuduhan korupsi perlengkapan medis.

“Kekacauan di Kepemerintahan Bolsonaro akan tercatat di catatan sejarah sebagai kepemerintahan yang mempunya tingkat rasa kemanusiaan yang paling rendah,” ujar Senator Renan Calheiros. Ia menambahkan kalau Bolsonaro merupakan presiden diktator, hampir sama dengan tokoh ditator lainnya seperti Adolf Hitler dan Augusto Pinochet.

Kantor Kepresidenan Bolsonaro masih belum mengeluarkan pernyataannya pada Selasa malam. Lima mengecam laporan tersebut yang menyebut namanya.

“Memasukkan nama saya ke dalam laporan akhir itu adalah sebuah tindakan yang mempunyai kedok politik. Saya saja bahkan tidak diinvestigasi oleh komite,” ujar Lima.

Namun nampaknya Bolsonaro tidak akan menghadapi dakwaan formal karena tuduhan itu harus diajukan dari Jaksa Agung, yang mana Jaksa Agung itu sendiri ditunjuk oleh presiden.

Sebelumnya, presiden telah menyebutkan kalau komite investigatif itu sebagai “lelucon”.

Walaupun begitu, laporan tersebut menekankan mengapa hilangnya presiden Brasil disaat waktu pemilu sudah dekat. Kepopulerannya sudah jatuh dikarenakan bagaimana ia mengatasi inflasi dan pandemi Covid-19.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  51  =  60