Channel9.id – Jakarta. Anggota Timsel calon anggota KPU-Bawaslu 2022-2027 Poengky Indarti mengajak perempuan mendaftar menjadi calon anggota KPU-Bawaslu RI 2022-2027. Sejauh ini, pendaftar perempuan lebih sedikit ketimbang laki-laki.
Menurut anggota Kompolnas ini, keterwakilan perempuan penting supaya penyelenggaraan dan pengawasan pemilu bisa lebih bersahabat dengan perempuan.
“Berdasarkan UU, keterwakilan dari penyelenggara pemilu yang perempuan itu 30 persen. Diharapkan keterwakilan itu bisa memberikan masukan pemilu yang bersahabat bagi perempuan,” ujar Poengky dalam ‘Sosialisasi Seleksi Calon Anggota KPU dan Bawaslu RI 2022-2027’ yang diadakan Ditjen Politik dan PUM Kemendagri, Jumat 5 November 2021.
Baca juga: Prof Hamdi: Sepi Peminat, Tidak Halangi Timsel Cari Calon Anggota KPU-Bawaslu Berkualitas
Poengky menyampaikan, dari tahun ke tahun, keterwakilan perempuan sangat sedikit bila dibandingan dengan laki-laki. Padahal, keterwakilan perempuan diharapkan dapat mengubah kebijakan yang lebih adil terhadap perempuan.
“Keterwakilan perempuan juga diharapakan akan mengubah kebijakan dan juga kebijakan yan lebih adil terhadap perempuan,” ujarnya.
Bagi Poengky, alasan perempuan tidak ingin mendaftar karena masih ada mindshet kerja anggota KPU-Bawaslu adalah kerja laki-laki.
“Masih menganggap ini pekerjaan lelaki sehingga tidak terlalu banyak perempuan yang mendaftar. Misal di Kompolnas, banyak yang anggap polisi itu laki-laki padahal engga, polisi itu ada juga perempuan,” katanya.
Selain itu, banyak perempuan menganggap pekerjaan rumit bukan pekerjaan mereka. Lalu, banyak di antara mereka yang meresa tidak didengar suaranya oleh laki-laki saat pengambilan keputusan.
“Yang lain ada peran ganda perempuan yaitu urus keluarga dan pekerjaan,” katanya.
Menurutnya, mindshet itu harus dibuang jauh-jauh. Dia justru meyakini, keterwakilan perempuan dapat membuat penyelenggaraan pemilu yang rumit menjadi sederhana.
HY
