AI Berubah Buruk Setelah Pelajari Sifat Manusia
Internasional Techno

AI Berubah Buruk Setelah Pelajari Sifat Manusia

Channel9.id-Amerika. Sebuah robot kepintaran artifisial, atau yang biasa disebut AI, dibuat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan etis, namun berujung menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jawaban tidak etis setelah pelajari sifat-sifat buruk manusia, Senin (15/11/2021).

AI yang bernama Ask Deplhi itu dirancang oleh Allen Institute for AI dengan harapan dapat memberikan solusi dan menjawab pertanyaan teka-teki hidup.

Sebuah software AI itu dirancang untuk dapat memberikan solusi paling etis ketika penggunanya memberikan pertanyaan seperti misalnya ‘apakah membunuh itu buruk?’.

Agar dapat memahami etis dasar manusia, AI itu menjelajah sumber-sumber internet dengan cepat, termasuk situs crowdsourcing Mechanical Turk, yang menurut laporan dari Dazed merupakan sebuah kompilasi contoh-contoh sikap dari 1.7 juta orang.

Namun, AI tersebut juga mempelajari ‘apa itu etis’ dari halaman “Apakah saya orang brengsek” dari Reddit untuk beberapa pertanyaan dilematik yang membutuhkan pendekatan lebih mendalam.

Sayangnya, mungkin dikarenakan banyaknya sumber yang diambil, hal itu membuat pengertian robot mana yang benar dan salah itu menjadi keliru.

Walaupun AI itu mampu memahami kalau pria dan perempuan itu setara, hal yang sama tidak terjadi dalam persoalan ras dan seksualitas.

Vice melaporkan kalau Ask Delphi menyatakan kalau bukan gay atau menjadi orang kulit putih lebih baik daripada menjadi gay atau berkulit gelap.

AI itu juga menyebutkan kalau genosida dapat diterima “jika masyarakat mayoritas senang akan hal itu” dan berkendara dalam keadaan mabuk itu tidak apa-apa jika tidak menyebabkan kecelakaan. Software tersebut juga menyatakan kalau aborsi itu adalah tindakan pembunuhan dan menjadi miskin itu buruk.

Mar Hicks, seorang Profesor Sejarah di Kampus Teknik Illinois, menjelaskan kalau kita bisa saja mengelabuhi AI itu dengan pertanyaan retorika.

“Tergantung bagaimana cara anda menyusun katanya, anda bisa membuat sistem tersebut setuju dengan tindakan-tindakan tidak etis seperti, kejahatan perang, pembunuhan berencana, dan tindakan lainnya,” ujarnya.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

40  +    =  45