Channel9.id-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan insentif secara global yang telah dikeluarkan untuk mengatasi dampak pandemi mencapai US$ 19 triliun baik dari sisi fiskal maupun moneter. “Perekonomian dan keuangan dari sektor usaha serta perekonomian keseluruhan, begitu besar dampak Covid-19 sampai seluruh dunia melakukan countercyclical,” ujarnya, Jumat, 19 November 2021.
Sri Mulyani mengatakan insentif global sebesar US$ 19 triliun meliputi dari sisi fiskal sebesar US$ 12 triliun dan dari sisi moneter mencapai US$ 7 triliun. Indonesia pada tahun ini menganggarkan sebesar Rp744,77 triliun untuk membantu masyarakat dan mempertahankan dunia usaha di tengah tekanan dampak pandemi.
Hingga 12 November 2021, terealisasi Rp483,91 triliun itu masuk dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang sebenarnya telah diadakan sejak tahun lalu. Sri Mulyani mengatakan langkah ini merupakan langkah extraordinary yang jika tidak dilakukan maka akan terjadi dampak maupun lonjakan yang jauh lebih besar.
Menurut dia, upaya global khususnya Indonesia saat ini telah membuahkan hasil mengingat dari sisi pengangguran dan kemiskinan mulai teratasi seiring ekonomi yang pulih. Dia berharap pemulihan ini dapat terus berlanjut pada tahun depan meski ekonomi sempat kembali tertekan pada kuartal III 2021 akibat varian Delta yang melonjak.
Di sisi lain, dia mengatakan di negara-negara empat musim seperti di Eropa, Jerman dan Amerika Serikat saat ini sedang mengalami puncak varian Delta tertinggi mengingat ada musim winter yang mendorong penguatan Covid-19.
