Channel9.id-Jerman. NATO akan membahas proposal keamanan Rusia namun tidak akan membiarkan Kremlin mendikte langkah-langkah aliansi militer NATO, ujar Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht dalam kunjungannya ke markas militer Jerman di Lithuania pada Minggu kemarin, Senin (20/12/2021).
Pada Jumat minggu lalu, Rusia memaparkan daftar permintaan untuk negara-negara Barat termasuk menarik batalion NATO dari Polandia dan Estonia, Latvia dan Lithuania.
Rusia juga meminta adanya kesepakatan mengikat yang resmi kalau NATO akan menghentikan aktivitas militer di daerah Eropa Timur dan Ukraina, juga veto Rusia terhadap keputusan NATO yang ingin merekrut Ukraina.
“Kita harus menyelesaikan tensi saat ini di level diplomatik tetapi juga menetapkan pencegahan yang kredibel,” ujar Lambrecht kepada para wartawan di Rukla dalam kunjungan pertamanya ke markas militer Jerman di luar negeri.
Pasukan tempur, yang dikerahkan tiga tahun lalu setelah aneksasi Semenanjung Krimea oleh Rusia pada tahun 2014, dimaksudkan untuk memperlambat serangan dan memberikan waktu untuk pasukan tambahan dari NATO ke lini depan peperangan jika Rusia menginvasi Ukraina.
“Kami akan membahas proposal dari Rusia … Namun bukan berarti Rusia mendikte gerak-gerik NATO, itu adalah hal yang ingin kami tekankan pada diskusi (pekan depan di dewan NATO),” tambahnya
Negara Barat telah mengancam adanya sanksi ekonomi yang keras jika Rusia mengeskalasi pengumpulan militer di daerah perbatasan Ukraina. Rusia berdalih kalau mereka hanya melakukan jaga-jaga di daerahnya karena hubungan Ukraina dan NATO yang semakin erat.
Dalam pidatonya saat sedang bersama Lambrecht pada hari Minggu, Menteri Pertahanan Lithuania Arvydas Anusauskas menuduh Rusia yang ingin mengganggu aliansi, dan menambahkan kalau NATO tidak boleh membiarkan Rusia memecah belah Eropa.
“Kita harus mengerahkan segalanya untuk mendukung Ukraina, termasuk pengiriman senjata-senjata mematikan,” tambah Anusauskas tanpa menjelaskan senjata apa yang ia maksud.
Lambrecht menolak untuk memberikan komentarnya terhadap laporan dari Spiegel yang menyatakan kalau Jenderal NATO Tod Wolters menyarankan untuk juga mengumpulkan pasukan di Polandia, Bulgaria dan Romania sebagai tindakan balasan Rusia.
(RAG)