Channel9.id-Jakarta. Wajah mudah berkeringat dan kewajiban menggunakan masker di masa pandemi COVID-19 adalah perpaduan yang luar biasa. Ya, pengap dan bersamaan dengan itu, kinerja masker cenderung tak efektif karena masker basah akibat keringat.
Berkeringat tak hanya terjadi karena cuaca panas, banyak melakukan aktivitas, atau mengonsumsi makanan pedas. Tetapi, bisa jadi tanda adanya kondisi medis tertentu seperti craniofacial hyperhidrosis, yaitu masalah keringat berlebih pada area wajah termasuk hidung, bagian atas bibir, serta pada area dahi.
Baca juga: Pakai Masker Picu Bau Mulut, Ini Makanan dan Minuman untuk Mengatasinya
Hal yang pasti, entah karena kondisi medis atau bukan, keringat di wajah tentunya sangat mengganggu. Pasalnya, keringat di area ini tak bisa disembunyikan dan tak bisa sembarangan dilap dengan tangan—mengingat tangan merupakan salah satu media penyebar virus COVID-19. Namun, di lain sisi, Kamu juga tak bisa sembarangan menggunakan deodoran untuk mengurangi produksi keringat wajah. Lantas, bagaimana cara mengatasi keringat berlebih di wajah?
1. Hindari sinar matahari
Terpapar sinar matahari bisa membuatmu semakin berkeringat karena gerah. Demikian pula saat Kamu berada di ruangan yang panas dan lembab. Adapun, sejatinya, keringat merupakan mekanisme alami agar suhu tubuh tetap stabil; tidak terlalu panas.
Nah, kalau Kamu memang terpaksa harus beraktivitas di luar, coba gunakan payung atau topi agar kepala dan wajah tetap sejuk. Jangan lupa kenakan pakaian yang bisa menyerap keringat dan sejuk, misalnya yang berbahan katun. Sementara itu, jika Kamu berada di ruangan yang panas, pasti atur ruangan agar suhunya dingin atau sejuk dan kering.
2. Cuci muka atau mandi
Jika Kamu merasa gerah, coba basuh wajah dengan air dingin. Atau, Kamu juga bisa mandi. Cara ini membantu menurunkan suhu pada wajah dan kepala, sehingga kelenjar keringat tak memproduksi keringat berlebihan.
3. Perhatikan pola makan
Hindarilah makanan atau minuman pemicu keringat seperti makanan yang pedas atau panas, serta minuman beralkohol dan berkafein. Terutama ketika cuaca sedang panas terik.
4. Kelola stres
Keringat berlebih juga bisa dipicu oleh emosi negatif. Maka dari itu, coba kelola emosi, kecemasan, ketakutan, dan rasa gugup dengan baik. Misalnya dengan cara mengambil napas panjang, atau melakukan hal yang menyenangkan seperti menggambar, atau menulis.
5. Ikuti saran dokter
Kita memang tak bisa menggunakan deodoran yang biasa digunakan pada badan untuk wajah. Namun, dokter mungkin saja memberi krim wajah dengan kandungan khusus yang bisa bersifat sebagai antiperspiran bagi wajah.
Selain krim, dokter juga mungkin menyarankan suntik botulinum-toxin A (botox) untuk mengatasi keringat pada wajah dan kepala. Pada kasus tertentu, Kamu mungkin disarankan operasi untuk mengangkat kelenjar keringat yang ada di wajah, kepala, atau leher.
(LH)