Channel9.id-Jakarta. Politik luar negeri pada 2022 mendatang akan berpusat pada relasi ekonomi politik dan pertahanan Tiongkok-Dunia. Mulai dari persoalan Laut Cina Selatan, perang dagang, komitmen terhadap lingkungan hidup, hak asasi manusia dan demokrasi, hingga persoalan asal mula Covid-19.
Hal itu disampaikan peneliti politik Sigmaphi, Reno Koconegoro, saat memaparkan beberapa proyeksi politik yang akan terjadi pada 2022 dalam webinar bertajuk “Year of The Tiger, Riding The Tiger”, Rabu (22/12).
Baca juga: Sigmaphi: Tahun 2022 Penuh Tantangan Namun Banyak Peluang
Reno juga menyebut ada beberapa momen politik yang saling terkait satu sama lain di 2022 yang akan menjadi tantangan dan memiliki konsekuensi tersendiri bagi politik domestik. Di antaranya, proses politik perbaikan Omnibus Law UU Cipta Kerja, transmisi pemerintah-DPR dalam menormalisasi defisit APBN, beberapa kepala daerah yang habis masa jabatannya, dan manuver dari tokoh politik menuju 2024.
“Keterkaitan momen tersebut akan menjadikan politik domestik di Tahun 2022 berjalan secara lebih dinamis dibandingkan dengan Tahun 2021,”katanya.
“Sebuah fase bertemunya tahun pemulihan ekonomi dengan tahun konsolidasi politik yang akan menentukan arah konfigurasi ekonomi politik nasional di tahun-tahun berikutnya,”pungkas Reno.