Channel9.id-Australia. Pemerintah Australia menyatakan kalau mereka telah membeli hak cipta bendera Aboriginal agar bisa digunakan secara bebas, Selasa (25/1/2022). Langkah ini menyelesaikan masalah komersil yang melarang tim-tim olahraga dan komunitas Aboriginal untuk memproduksi gambar bendera tersebut.
Bendera Aboriginal telah dikenal sebagai bendera Australia sejak tahun 1995, dikibarkan dari gedung-gedung pemerintah sampai digunakan oleh tim-tim olahraga.
Setelah kesepakatan tercapai dengan pembuatnya, Harold Thomas, bendera tersebut kini dapat digunakan di baju-baju olah raga, lapangan, website dan karya seni tanpa harus meminta izin atau membayar terlebih dahulu, ungkap pemerintah di saat perayaan hari libur Hari Australia.
Ditulis di Sydney Morning Herald pada hari Selasa, Thomas menuturkan kalau ia pertama kali menciptakan bendera hitam, kuning dan merah itu sebagai partisipasinya pada unjuk rasa tahun 1971, dan sejak saat itu menjadi simbol persatuan dan kebanggaan masyarakat suku pribumi.
“Bendera itu merepresentasikan sejarah abadi tanah dan suku kami,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah telah membayar sekitar 20 juta dolar kepada Thomas dan mencabut lisensi yang dipegang oleh segelintir perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut sempat membuat heboh pada tahun 2018 karena telah meminta pembayaran terhadap siapapun yang menggunakan bendera tersebut.
Sebuah penyelidikan parlemen pada tahun 2020 mengungkapkan kalau pemilik lisensi itu telah menuntut pembayaran dari organisasi kesehatan dan tim-tim olahraga yang menggunakan bendera tersebut. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan masyarakat berhenti menggunakan bendera tersebut demi menghindari hal-hal tersebut.
Seorang tokoh Aborginal Australia terkenal yang juga merupakan mantan atlet Olimpiade, Nova Peris, telah memimpin perlawanan terhadap perusahaan-perusahaan tersebut dengan kampanye “Bebaskan Bendera”.
Menteri Suku Pribumi Australia, Ken Wyatt, menyebutkan kalau bendera itu telah menjadi simbol abadi untuk rakyat Aboriginal.
“Selama 50 tahun kita telah menganggap karya Harold Thomas sebagai milik kita bersama – kita bergerak bersama di bawah bendera itu, berdiri di belakangnya, dan mengibarkannya setinggi mungkin,” serunya.
“Sekarang, dengan pemerintah mengklaim hak cipta bendera tersebut, kini bendera tersebut kembali ke pemilik aslinya, rakyat Australia, dan tak ada yang bisa mengambilnya lagi,” pungkasnya.
(RAG)