Ekbis Techno

Pentingnya Talenta Digital untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Channel9.id-Jakarta. Di masa pandemi COVID-19 ini, ekonomi digital menjadi salah satu sektor yang pertumbuhannya signifikan. Hal ini disampaikan oleh Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Berangkat dari itu, Airlangga menambahkan bahwa pemerintah saat ini turut mengakselerasi transformasi digital. Salah satu caranya yaitu dengan mengembangkan talenta digital pada generasi Z dan milenial.

Diketahui, sebagian besar dari total 191 juta orang lebih jumlah penduduk usia produktif di Indonesia merupakan yang sebagian besarnya merupakan generasi Z. Di 2030 mendatang, Indonesia diperkirakan membutuhkan talenta digital sebanyak 9 juta orang.

“Generasi muda yang berkualitas tinggi akan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Society 5.0. Pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan berkontribusi senilai Rp 4.434 triliun kepada PDB Indonesia di 2030 atau setara dengan 16% dari PDB,” tutur Arilangga, beberapa waktu lalu. “Peluang besar ekonomi digital Indonesia ini harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama.”

Airlangga juga menuturkan bahwa saat ini ekonomi digital Indonesia menjadi yang tertinggi di ASEAN , dengan nilai US$70 miliar atau 40% dari pangsa ekonomi digital ASEAN. Nilai ini diperkirakan terus tumbuh hingga US$ 146 miliar pada 2025.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong pengembangan talenta digital melalui berbagai program, termasuk Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy. “Namun, transformasi ekonomi memerlukan koordinasi dan sinergi dengan seluruh pihak, termasuk Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi juga bisa mendorong digitalisasi pada seluruh program pembelajaran mahasiswa apapun bidangnya,” sambungnya.

Berdampak positif bagi UMKM
Airlangga juga berharap pengembangan talenta digital bisa berdampak positif bagi pertumbuhan digitalisasi UMKM di Indonesia. UMKM sendiri menjadi tonggak pertumbuhan ekonomi nasional, terutama selama pandemi COVID-19 melanda.
Menurutnya, ada sekitar 64,2 juta pelaku UMKM, yang berkontribusi sebesar 60,51% terhadap PDB atau senilai Rp 9.580 triliun. Di samping itu, UMKM juga berkontribusi terhadap penyerapan 97% dari total tenaga kerja dan dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.

“Di era digital ini, generasi muda Indonesia harus mampu memanfaatkan talenta digitalnya, sehingga tidak hanya berperan sebagai job seeker saja, namun dapat juga menjadi job creator,” lanjutnya.

Meski begitu, Airlangga mengakui bahwa tantangan UMKM bertambah Ketika pandemi datang, yakni dari sisi adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Oleh karena itu, diperlukan transformasi UMKM melalui penerapan teknologi digital, sehingga mereka memberi layanan dengan jaringan luas, cepat, efektif dan efisien.

Pemerintah sendiri mendukung UMKM sebagai ekosistem ekonomi digital yang sangat krusial. Salah satunya dengan mengeluarkan kebijakan yang bisa memberi manfaat optimal bagi pelaku usaha.

“Pada masa pandemi ini, tantangan UMKM bertambah dari sisi adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Oleh karena itu, perlu dilakukan transformasi UMKM melalui penerapan teknologi digital agar mampu menjadi Super Smart Society,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =