Channel9.id-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai produksi dan konsumsi domestik relatif kuat di tengah kasus Covid-19 varian Omicron. “Varian Omicron masih tergolong rendah atau lemah dalam hal mempengaruhi pemulihan ekonomi Indonesia,” ujarnya, Rabu, 16 Maret 2022.
Dari segi produksi, ia menuturkan purchasing managers index (PMI) manufaktur terus berada dalam fase ekspansi dalam lima bulan terakhir dan menjadi yang tertinggi di Kawasan ASEAN. Impor bahan baku dan barang modal masih tumbuh dua digit, dan konsumsi listrik bisnis dan industri kian meningkat.
Baca juga: Indonesia Negara Paling Ulet Hadapi Krisis
Hal tersebut juga terlihat dari indikator konsumsi, yakni indeks kepercayaan konsumen yang berada di atas level optimistis. Indeks penjualan ritel terus meningkat seiring dengan optimisme publik dan mobilitas dan indeks belanja mandiri masih di atas kondisi pra pandemi di tengah sebaran Omicron.
Melihat tren tersebut, Sri Mulyani optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,8- 5,5 persen. Perkiraan itu juga seiring dengan proyeksi berbagai lembaga dunia seperti Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar 5,6 persen, Bank Dunia 5,2 persen, serta Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) 5,2 persen.