Elon Musk Klaim Tim Hukum Twitter Menudingnya Langgar Kesepakatan
Techno

Elon Musk Klaim Tim Hukum Twitter Menudingnya Langgar Kesepakatan

Channel9.id-Jakarta. Tampaknya cuitan Elon Musk di Twitter kembali menuai masalah. Melalui akun Twitter-nya pada Jumat (13/5) lalu, ia mengumumkan bahwa kesepakatannya untuk membeli Twitter ditunda. Langkah ini ia ambil setelah perusahaan mengungkapkan bahwa ada kurang dari 5% akun palsu dari total pengguna aktif harian yang bisa dimonetisasi di kuartal pertama 2022, menurut laporan Engadget.

Pengumuman Musk itu direspons oleh CEO Twitter Parag Agrawal, yang mengatakan bahwa pihaknya “siap untuk semua skenario.” Kemudian Musk mengatakan timnya akan menguji “100 pengikut secara acak” untuk memverifikasi komposisi pengguna Twitter. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pernyataannya soal metodologi itu memicu tanggapan dari tim hukum Twitter.

“Saya memilih 100 sebagai jumlah sampel, karena itulah yang digunakan Twitter untuk menghitung <5% palsu/spam/duplikat,” tulis Musk melalui Twitter. “Tim hukum Twitter baru saja menelepon dan mengatakan bahwa saya melanggar NDA (red: Non-Disclosure Agreement) mereka, dengan mengungkapkan ukuran sampel pemeriksaan bot adalah 100.”

Sementara itu, Twitter menolak mengomentari tweet Musk.

Di lain kesempatan, Musk juga mengungkit persoalan feed algoritmik platform. “Anda sedang dimanipulasi oleh algoritme dengan cara yang tak Anda sadari,” ujar dia.

Komentar Musk itu menarik perhatian mantan CEO Twitter Jack Dorsey. “Itu (feed algoritmik) dirancang hanya untuk menghemat waktu Anda ketika Anda jauh dari aplikasi sementara waktu,” jelas Dorsey kepada Musk. “Tarik untuk ‘refresh’ dan feed kembali tampil secara kronologis terbalik.”

Dorsey juga menanggapi soal feed algoritmik dirancang untuk manipulasi. “Tidak, itu tidak dirancang untuk manipulasi. Itu dirancang untuk seritme dengan yang Anda lakukan… Tapi itu pasti memiliki konsekuensi yang tidak diharapkan.”

Musk kemudian merespons, “Saya bukan mendorong kebencian pada algoritme, melainkan mencoba menebak apa yang mungkin ingin Anda baca dan, dengan melakukan itu, secara tidak sengaja memanipulasi/memperkuat sudut pandang Anda tanpa Anda sadari ini sedang terjadi,” terangnya.

Itu bukan pertama kalinya, cuitan Musk di Twitter menuai masalah. Pada 2018 lalu, cuitannya soal “penjamin dana” menarik perhatian Komisi Sekuritas dan Bursa AS, yang berujung pada penyelesaian sebesar $40 juta dengan agensi—yang sekarang dia coba akhiri.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  2  =