Channel9.id-Jakarta. Seiring menurunnya kasus COVID-19, saat ini semakin banyak daerah yang menurunkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)-nya menjadi level 1. Ini artinya semua aktivitas tak lagi dibatasi dan bisa beroperasi 100%. Namun demikian, bukan berarti COVID-19 sudah bisa dianggap sebelah mata. Sebab virus penyebabnya masih ada dan siapa pun bisa tertular. Maka dari itu, sebaiknya Kamu tak menyepelekan kewajiban menggunakan masker.
Nah, pandemi COVID-19 belum berakhir, dunia hari ini sudah digemparkan oleh berbagai penyakit lain yang berisiko menjadi wabah, seperti cacar monyet dan virus Hendra. Berangkat dari situasi saat ini, mungkin tak melepas masker menjadi pilihan terbaik untuk menghindari risiko tertular atau menularkan penyakit. Apalagi jika Kamu ada di keramaian atau di tempat yang sirkulasi udaranya buruk.
Namun demikian, saat ini cuaca panas mendominasi dan tentu saja, Kamu jadi rentan gerah dan berkeringat. Kalau wajahmu mudah berkeringat, kewajiban menggunakan masker tentunya bikin tak nyaman. Kamu mungkin jadi tergoda untuk melepas masker. Eits, sebaiknya Kamu ingat-ingat risikonya kalau Kamu melepas masker.
Saat kegerahan dan wajah berkeringat, Kamu bakal merasa pengap. Sialnya, keringat di wajah tak bisa sembarangan dilap dengan tangan—mengingat tangan merupakan salah satu media penyebaran virus, bakteri, dan sejenisnya. Kamu pun mungkin tak selalu menyediakan tisu atau lap khusus untuk melap keringat wajah. Di lain sisi, Kamu juga tak bisa sembarangan menggunakan deodoran untuk mengurangi produksi keringat wajah. Lebih dari itu, kinerja masker yang seharusnya menghalau virus, bakteri, dan sejenisnya jadi cenderung tak efektif karena masker basah akibat keringat. Lantas bagaimana cara mengatasi keringat di wajah?
1. Jaga tubuh tetap sejuk
Terpapar sinar matahari atau berada di ruang yang panas akan membuatmu kegerahan dan berkeringat. Kalau Kamu memang terpaksa harus beraktivitas di luar, coba gunakan payung atau topi agar kepala dan wajah tetap sejuk. Jangan lupa kenakan pakaian yang mudah menyerap keringat dan sejuk, misalnya yang berbahan katun. Sementara itu, jika Kamu berada di ruangan yang panas, pasti atur ruangan agar suhunya dingin atau sejuk dan kering.
2. Cuci muka atau mandi
Jika Kamu kegerahan, coba basuh wajah dengan air dingin atau mandi. Cara ini membantu menurunkan suhu pada wajah dan kepala, sehingga kelenjar keringat tak memproduksi keringat berlebihan.
3. Kelola stres
Keringat berlebih juga bisa dipicu oleh emosi negatif. Maka dari itu, coba kelola emosi, kecemasan, ketakutan, dan rasa gugup dengan baik. Misalnya dengan cara mengambil napas panjang, atau melakukan hal yang menyenangkan seperti menggambar, atau menulis.
4. Perhatikan pola makan
Hindarilah makanan atau minuman pemicu keringat seperti makanan yang pedas atau panas, serta minuman beralkohol dan berkafein. Terutama ketika cuaca sedang panas terik.
Jika berbagai tips di atas tak mempan, coba konsultasikan ke dokter. Dokter mungkin akan memberi krim wajah dengan kandungan khusus yang bisa bersifat sebagai antiperspiran bagi wajah. Mungkin juga menyarankan suntik botulinum-toxin A (botox) atau operasi pengangkatan kelenjar keringat.
(LH)