Channel9.id-Jakarta. Saat ini banyak masyarakat yang semakin mengandalkan teknologi digital, termasuk perihal transaksi keuangan. Hal ini tak lepas dari pengaruh pandemi COVID-19 sejak dua tahun lalu, yang membatasi mobilitas sehingga mendorong perubahaan gaya hidup menjadi lebih mengandalkan teknologi digital.
Kondisi itu mendorong perkembangan perusahaan-perusahaan teknologi keuangan. Mereka berinovasi untuk memungkinkan bertransaksi tanpa kontak langsung atau secara online. Ini tentunya memudahkan masyarakat untuk bertransaksi di mana pun dan kapan pun.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat bahwa nilai transaksi uang secara elektronik per Februari 2022 lalu mencapai Rp27,1 triliun. Angka ini naik 41,35% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Dilaporkan bahwa jumlah nilai investasi financial technology (fintech) di Indonesia pada 2020 mencapai hampir USD 180 juta. Investasi ini mendorong startup fintech untuk memberi manfaat kepada masyarakat. Adapun layanan fintech lending tercatat sudah menjangkau 27,2 juta masyarakat Indonesia, di mana total pinjamannya mencapai Rp14,95 triliun.
Selain itu, fintech ini terus menjadi sektor yang banyak diminati oleh investor yang ingin memberikan pendanaan. Sejumlah startup yang bergerak di sektor fintech antara lain Bareksa, Bibit, Dana, Link Aja, Invertree, dan sebagainya.
Berangkat dari hal itu, Investment Analyst di Central Capital Ventura Deandra Fidelia Marbun mengatakan bahwa startup fintech diprediksi akan terus populer di 2022. Menurutnya, ini terbukti di seluruh dunia bahwa berbagai perusahaan akan beralih menjadi perusahaan fintech. Fintech ini nantinya akan membantu menjadi infrastruktur di belakang perusahaan di sektor mana pun.
Deandra juga menjelaskan bahwa banyak potensi yang bisa dikembangkan dari startup fintech, termasuk dari aspek infrastruktur, payments, lending seperti paylater dan sebagainya. “Belum lagi kalau kita mau masuk ke ranah web3 atau kripto base fintech, blockchain base fintech. Masih banyak sekali yg bisa dikembangkan ke area sana,” sambungnya, Selasa (7/6).
Lebih lanjut, kata dia, 10 tahun ke depan akan masih terus ada perkembangan-perkembangan untuk startup fintech.