Kecam Serangan KKB di Nduga yang Tewaskan 10 Orang, KSP: Kejam dan Tidak Berprikemanusiaan
Hot Topic Nasional

Kecam Serangan KKB di Nduga yang Tewaskan 10 Orang, KSP: Kejam dan Tidak Berprikemanusiaan

Channel9.id – Jakarta. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI, Theofransus Litaay mengecam penyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu 16 Juli 2022.

Theofransus menyampaikan rasa dukacita atas kejadian yang menewaskan 10 warga sipil tersebut. Menurutnya, tindakan pelaku sangat kejam dan tidak berprikemanusiaan.

“Kami (pemerintah) sangat mengecam keras perbuatan tersebut karena tidak berprikemanusaian dan sangat kejam,” kata Theofransus, Sabtu 16 Juli 2022.

Baca juga: Penyerang Warga Sipil di Nduga Diduga Kelompok Egianus Kogoya

“Oleh karena itu, kami mendukung untuk dilakukan penegakan hukum oleh aparat penegak hukum agar pelakunya ditangkap dan dilakukan penegakan hukum secara tuntas,” lanjutnya.

Dia menambahkan, pihaknya mendukung proses penegakan hukum dan optimalisasi institusi keamanan untuk menindak siapa pun yang berupaya menyebar teror, mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, terlebih menimbulkan korban jiwa di tanah Papua.

Dia pun memberikan apresiasi atas langkah cepat aparat keamanan yang menerapkan siaga 1 terhadap kondisi keamanan di Kabupaten Nduga. Langkah tersebut dapat mencegah meluasnya tindakan teror yang dilakukan pelaku.

“Kami berharap dari siaga satu dapat dicegahnya meluas tindak teror dari para pelaku dan dapat dilakukan penegakan hukum secara tuntas,” ujar Theofransus.

Pemerintah juga menyampaikan rasa dukacita atas kejadian ini. Menurutnya, para korban adalah orang-orang yang berusaha bekerja untuk menafkahi keluarganya.

“Para korban ini adalah orang-orang yang berusaha untuk melakukan pekerjaan dalam rangka menghidupi keluarga dan juga untuk meningkatkan kehidupan perekonomian di kabupaten Nduga. Pemerintah akan memberikan dukungan kepada keluarga korban agar proses penanganan korban yang meninggal bisa diakses keluarga dan dibantu sampai ke pemakamannya,” ujarnya.

Dia pun mengimbau agar masyarakat bersama-sama meningkatkan persatuan dan kesatuan. Selain itu, bila ada informasi terkait pelaku, masyarakat bisa segera menyampaikannya kepada pihak keamanan.

Untuk informasi, KKB melakukan tindakan pembunuhan yang menyebabkan sejumlah warga sipil meninggal dunia. Polda Papua menjelaskan kronologis peristiwa tragis yang dilakukan KKB tersebut. Dalam peristiwa itu sebanyak 10 orang tewas akibat ditembak dan dibacok.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.15 WIT, saat para korban dalam perjalan dari Kenyam tujuan Batas Batu menggunakan truk. Saat itu, posisi korban ada yang di bak belakang truk dan ada juga didepan truk bersama dengan pengemudi.

Ketika truk melintas di jalan kampung Nonggolait, kurang lebih berjarak 50 meter truk dihadang gerombolan KKB yang berjumlah kurang lebih 20 orang dengan membawa senjata api laras pendek dan panjang tiga pucuk, serta alat tajam.

“Saat mobil (truk) berhenti, kemudian langsung ditembak ke arah mobil dengan jarak kurang lebih 50 meter. Supir berusaha memundurkan mobil dengan jarak kurang lebih 100 meter, kemudian tetap ditembak ke arah mobil dan mengenai supir,” jelas Kombes Kamal.

Para korban ditemukan di empat lokasi, diantaranya di jalan dekat truk dan didekat sepeda motor ditemukan tiga (3) korban. Kemudian 3 meter dari tempat pertama menuju ke arah Batas Batu, berdekatan dengan salah satu warung kelontongan (kios), ditemukan lagi enam (6) korban serta satu (1) korban lainnya dibelakang warung.

“Selanjutnya di tanjakan satu (1) orang korban ditemukan di pinggir jalan, dan yang terakhir juga ditemukan di jalan dekat dengan mobil bupati,” kata Kamal.

Saat ini anggota Polres Nduga dan Satgas Damai Cartenz dibantu TNI tengah mendalami latar belakang aksi penyerangan ini kemudian melakukan pengejaran.

Para korban dalam aksi kekejaman KKB di Kabupaten Nduga yakni, Yulius Watu (23), Habertus Goti (41), Daeng Maramli (41), Taufan Amir (42), Sirajudin (27), Johan (26), Alex (45), Yuda Hurusinga (42) Muhammad Ismaul (53) dan seorang tokoh agama Elias Erbaye (54).

Sedangkan dua orang korban luka-luka yakni Sudirman (36) dan Has Jon (41) yang kini tengah ditangani secara intensif oleh tim medis di RSUD Mimika.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  88  =  89