Channel9.id-Jakarta. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu, mengatakan penurunan tingkat kemiskinan merupakan hal positif. Fungsi APBN dinilai efektif sebagai peredam goncangan alias shock absorber.
“Tingkat kemiskinan terus dalam tren menurun di tengah tekanan harga komoditas global, khususnya harga pangan dan energi yang berdampak pada harga-harga domestik dan daya beli masyarakat,” kata Febrio, Senin, 18 Juli 2022.
Dia menjelaskan pemulihan ekonomi berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini tercermin dari tingkat kemiskinan Indonesia per Maret 2022 kembali menurun menjadi 9,54 persen, dari 9,71 persen pada September 2021.
Angka kemiskinan menurun meskipun ambang batas garis kemiskinan Indonesia meningkat seiring meningkatnya berbagai risiko perekonomian. Ambang batas garis kemiskinan pada Maret 2022 meningkat empat persen menjadi Rp505.469 dari Rp486.168 pada September 2021.
Studi Bank Dunia pada Juni 2022 menyebutkan kenaikan harga komoditas dalam negeri akibat pergerakan harga komoditas global, diperkirakan akan menaikkan angka kemiskinan sebesar 0,2 poin persentase. “Program PC-PEN salah satunya menyasar kesejahteraan penduduk turut berperan dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendukung perbaikan indikator tingkat kemiskinan,” kata Febrio.
Perbaikan tingkat kemiskinan pada Maret 2022 terjadi secara merata baik di seluruh pulau di Indonesia maupun di tingkat perdesaan dan perkotaan. Febrio menilai kebijakan lain yang cukup krusial menjaga daya beli masyarakat adalah mempertahankan harga jual energi dalam negeri. Kebijakan ini berisiko membengkaknya belanja subsidi energi dan kompensasi. APBN telah mengambil peran penting sebagai shock absorber dengan meredam kenaikan tekanan harga komoditas global.
Jika tekanan harga komoditas global dibiarkan tertransmisi pada harga-harga domestik, inflasi Indonesia kemungkinan akan setinggi inflasi di banyak negara. Dampaknya adalah kenaikan tingkat kemiskinan penduduk. Oleh karena itu, menurut Febrio, kebijakan pemerintah mempertahankan harga jual energi domestik menjadi sangat krusial untuk mencegah naiknya angka kemiskinan penduduk. Ke depan, pemerintah akan terus berupaya menjaga keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional sehingga akan menciptakan kesempatan kerja baru.