Techno

Verifikasi Kacau, Twitter Cari Cara Baru Untuk Autentikasi Pengguna

Channel9.id-Jakarta. Pemilik Twitter Elon Musk mengumumkan bahwa pihaknya sedang mengembangkan cara baru untuk mengautentikasi pengguna.

Sebelumnya, upaya untuk memverifikasi akun dan memberi centang biru dengan hanya berlangganan Twitter Blue menuai bencana. Ada banyak akun tiruan, penipuan, dan sebagainya yang mengambil peluang itu agar diverifikasi, dilansir dari Engadget.

Pada Minggu (13/11), Elon Musk mentweet bahwa Twitter akan segera meluncurkan fitur yang memungkinkan pihaknya mengidentifikasi akun yang “benar-benar” terkait dengan mereka.

Musk tak merinci lebih lanjut. Namun, tampaknya langkah itu merupakan respons terhadap masalah di minggu lalu, ketika banyak akun tiruan, penipu, dan sebagainya yang malah diverifikasi. Adapun masalah itu terjadi tak lama setelah Twitter merilis layanan Twitter Blue yang biayanya $8 per bulan pada Rabu (9/11) lalu.

Kondisi minggu lalu merupakan mimpi buru bagi para pebisnis dan pengiklan. Dilansir dari Engagdet, saham perusahaan farmasi Eli Lilly turun 4,37 persen pada hari Jumat setelah akun palsu “terverifikasi” mengatakan perusahaan itu membuat insulin bebas. Hal ini membuat Eli Lilly kehilangan sekitar 15 miliar dan memaksa Eli Lilly meminta maaf atas lelucon, yang sebetulnya tak dibuat olehnya.

Belajar dari hal itu, tampaknya Musk mulai percaya bahwa Twitter tak akan ada tanpa adanya moderasi konten. “Pada akhirnya, saya pikir tidak ada pilihan selain Twitter menjadi ‘wasit’, tetapi saya terbuka untuk saran,” ujarnya, ketika ditanya apakah fitur mendatang aman digunakan

Sebelum resmi membeli Twitter, tampak mustahil bagi Musk untuk mengatakan hal tadi. Ia juga menyebut dirinya sebagai orang yang mengagungkan kebebasan berbicara, dan ingin menjadikan Twitter sebagai tempat seperti itu. Musk mengatakan mendukung sedikit moderasi. “Jika meragukan, biarkan ungkapan itu… biarkan itu ada. Jika itu area abu-abu, saya akan mengatakan biarkan tweet itu ada,” ujarnya. Namun, masalah yang kemudian menyusul ialah penurunan pengiklan dan penurunan pendapatan yang signifikan bagi Twitter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  4  =