Channel9.id-Jakarta. Jumlah pengguna 5G di dunia diproyeksikan mencapai 1 miliar orang hingga akhir tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Ericsson, produsen peralatan telekomunikasi, dilansir dari The Verge, Kamis (1/12).
Angka itu masih jauh di belakang pengguna 4G, yang jumlah penggunanya diproyeksikan mencapai 5 miliar pada tahun ini. Ericsson memprediksi bahwa pertumbuhan 4G baru mencapai puncaknya pada akhir tahun, dan jaringan ini berlomba dengan 5G yang ingin menyalip 4G.
Baca juga: Presiden: Indonesia Bergerak Lebih Maju Lewat 5G Smart Mining
Ericsson juga melihat tren lain yang muncul di dunia seiring 5G semakin mengemuka: operator selular mematok harga mahal untuk mendapat internet yang lebih kencang, dan ini mungkin tak akan berubah dalam waktu dekat.
Ericsson melaporkan bahwa harga cenderung lebih mahal di Eropa Barat, di mana internet terdiri dari beberapa tingkat kecepatan. Selain Eropa Barat, operator selular secara global pada umumnya memang menawarkan harga yang mahal untuk 5G. “Ada (operator selular) 25 persen yang membebankan biaya mahal untuk 5G, dibandingkan layanan 4G, dengan harga lebih mahal rata-rata sekitar 40 persen.”
Ericsson juga melihat adanya tren mendorong pelanggan untuk terus meningkatkan kecepatan internetnya. Terkait kecepatan itu, Ericsson menyebutkan bahwa “strategi penetapan harga mendapat momentum, dan sekarang 24 persen dari operator seluler yang menawarkan 5G menggunakannya (tren itu) untuk mensegmentasi pasar dan memotivasi konsumen untuk naik ke langganan yang lebih mahal.”
Jadi, tingginya adopsi 5G di 2023 mendatang juga perlu kesiapan uang.
