Makin Ditinggalkan Pengiklan, Twitter Klaim Tak Ubah Kebijakan
Techno

Makin Ditinggalkan Pengiklan, Twitter Klaim Tak Ubah Kebijakan

Channel9.id-Jakarta. Twitter mencoba meyakinkan kembali pengguna dan para pengiklan terkait arah platform. Untuk diketahui, Twitter saat ini mengalami pendapatan dari iklan sebab para pengiklan besar berhenti beriklan di Twitter. Para pengiklan khawatir atas perubahan kebijakan Twitter yang dilakukan oleh Musk.

Namun, Twitter mengatakan bahwa “keamanan merek mungkin terjadi jika keselamatan manusia adalah prioritas utama.” Selain itu, Twitter juga mengatakan bahwa “tak ada kebijakan kami yang berubah”.

Meski begitu, sulit untuk memastikan klaim tersebut, mengingat Twitter akan berhenti menegakkan kebijakan terkait misinformasi COVID-19 dan memulihkan akun yang diblokir. “Pendekatan kami dalam menegakkan kebijakan akan lebih bergantung pada de-amplifikasi konten yang melanggar: kebebasan berbicara, bukan kebebasan untuk menjangkau,” tulis Twitter melalui laman resminya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Musk sebelumnya mengatakan bahwa “tweet negatif akan dihapus”, dan hanya bisa dilihat jika pengguna mencarinya. Namun, tak jelas apakah perubahan ini telah diterapkan. Sulit untuk memastikannya, terlebih Twitter tak lagi memiliki tim komunikasi.

Selain itu, masih melalui laman resmi, Twitter juga mencatat bahwa tim Trust and Safety akan melanjutkan pekerjannya “guna menjaga keamanan platform dari perilaku kebencian, perilaku kasar, dan pelanggaran aturan Twitter apa pun.”

Catatan di laman resmi yang ditandatangani oleh “Tim Twitter” itu muncul sehari setelah mantan kepala Trust and Safety mengatakan bahwa Twitter tersebut kurang aman di bawah kepemimpinan Musk. Yoel Roth, mantan eksekutif kebijakan di Twitter yang bekerja dengan Musk pada awal pengambilalihannya, mengatakan bahwa Musk mengabaikan peringatan dari tim Trust and Safety menjelang peluncuran verifikasi berbayar Twitter Blue—yang kemudian disusul malapetaka.

Menurut Engadget, pernyataan Twitter tadi menunjukkan betapa Musk sangat ingin menarik hati para pengiklan. Sebelumnya, Twitter telah kehilangan setidaknya setengah dari 100 pengiklan teratasnya, menurut laporan Media Matters. Platformer juga melaporkan bahwa pendapatan iklan Twitter menurun 15 persen di Eropa dan Timur Tengah, selain kerugian di Amerika Serikat yang kian membesar.

Bahkan, menurut laporan Financial Times, Musk secara pribadi memanggil CEO merek-merek besar yang menarik pengeluaran iklan dari Twitter. Musk pun secara terbuka memanggil CEO Apple Tim Cook, yang ia anggap “kebanyakan” menghentikan iklannya di platform.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

46  +    =  55