Channel9.id-Jakarta. Seberapa sering Kamu memerhatikan kebersihan pusar atau udelmu? Mungkin ada yang rutin membersihkannya tiap minggu, mungkin ada pula yang tak pernah memerhatikannya.
Terlepas dari kebiasaan memastikan kebersihan pusar itu, tahukah Kamu apa saja peran pusar pada tubuhmu?
Sejauh ini, paling tidak, kita tahu bahwa pusar merupakan sisa dari tali pusar. Tali ini menghubungkan ibu dengan janin untuk menyuplai nutrisi dan oksigen saat janin ada di rahim. Nah, ketika bayi lahir, dokter atau bidan akan memotong tali pusar dan menyisakan beberapa centimeter di atas perut bayi. Sisa tali pusar ini kemudian dijepit.
Sisa tali pusar yang dijepit itu akan mengering. Sisa tali ini akan lepas sendirinya dalam kurun kira-kira tujuh hari, dan ini akan menyisakan umbilikus atau pusar.
Adapun bentuk dan ukuran pusar bergantung pada penyembuhan dan cara penanganan setelah tali lepas. Khusus untuk pusar bodong atau yang menonjol keluar, biasanya disebabkan oleh infeksi.
1. Rumah bakteri
Pusar merupakan rumah bagi berbagai bakteri. Pada 2011 lalu, peneliti telah meneliti mikrobioma pusar untuk memastikan apakah bakteri di pusar berbeda dengan bagian tubuh lainnya. Kemudian didapati bahwa ada 2.368 spesies bakteri berbeda yang hidup di pusar 60 peserta. Namun, ada delapan spesies bakteri yang mendominasi 45 persen dari total populasi.
2. Menghubungkan hati hingga kandung kemih
Peran utama tali pusar ialah untuk mengedarkan darah ibu yang kaya nutrisi dan oksigen ke dalam dan ke luar janin yang sedang tumbuh. Nah, dalam hal ini, tali pusar memiliki dua jenis tali kehidupan.
Pertama, vena pusar yang mengalirkan darah ke bayi. Lalu yang kedua, arteri pusar yang membawa limbah dan karbondioksida dari bayi kembali ke ibu untuk kemudian dibuang.
Pada janin yang sedang tumbuh, vena dan arteri pusar terhubung ke sistem peredaran darah, hati, dan kandung kemih. Namun, ketika bayi lahir dan tali pusar dipotong, bagian dalam dari vena dan arteri pusar turut mengering dan mengeras menjadi sejenis ligamen, yang menempel
di bagian dalam pusar.
Salah satu ligamen menghubungkan dan membagi hati. Bagian lainnya turun ke panggul, yang sebagiannya menjadi bagian dari sistem peredaran darah di dekat kandung kemih. Pada beberapa bayi, arteri vestigial yang menjuntai dari kandung kemih ke pusar tak menutup sempurna. Dampaknya, urin keluar dari pusar. Kondisi ini bisa diatasi dengan operasi sederhana untuk menutup arteri vestigial.
3. Tempat serat pusar
Ada beberapa orang yang memiliki serat pusar. Adapun yang dimaksud serat pusar ialah serat dari pakaian seseorang yang kemudian bercampur dengan sel kulit mati dan rambut tubuh. Biasanya, wanita punya serat pusar yang lebih sedikit karena rambut di tubuhnya lebih halus dan pendek. Warna serat pusar biasanya biru keabu-abuan.
Peneliti pernah mencari tahu kenapa ada orang yang punya serat pusar dan ada yang tidak. Jika punya, apa warnanya. Peneliti juga mencari tahu bagaimana detail tubuh dan kulit responden.
Dengan menyurvei secara online, peneliri mendapat 4.799 jawaban. Didapari bahwa pria yang obesitas dan memiliki perut berbulu kemungkinan besar memiliki serat pusar. Rambut di perut menjebak serat kapas dari pakaian dan gerakan baju di atas rambut menyeret serat itu ke dalam pusar. Namun, saat peserta survei mencukur rambut di sekitar pusar, 40 persen menyadari bahwa serat pusar menghilang.
4. Zona sensitif sensual
Menurut psikolog, pusar menjadi salah satu titik sensual. Pria heteroseksual bisa mengalami gejolak seksual hanya dengan melihat pusar dan “area sekitarnya, termasuk garis pinggang perempuan, lekuk tubuhnya…,” dilansir dari thehealthycom.
5. Mendukung proses pembedahan
Kehadiran pusar memudahkan ahli bedah melakukan operasi. Ini karena pusar menghubungkan dengan kantong empedu. Banyak ahli bedah melakukan prosedur operasi melalui pusar untuk melakukan pembedahan invasif minimal, seperti bedah bedah laparoskopi.
Saat melakukan bedah laparoskopi, ahli bedah akan membuat sayatan kecil di pusar dan memasukkan laparoskop, alat seperti teleskop dengan cahaya untuk melihat kondisi di dalam usus tanpa membuka sayatan besar. Pada prosedur laparoskopi tipikal, ahli bedah akan membuat satu atau lebih sayatan kecil tambahan untuk memotong dan mengangkat jaringan target.