Channel9.id-Jakarta. Situasi perpolitikan di Indonesia menunjukkan kesan bahwa para elite politik tak serius membangun demokrasi. Demikian tutur Peneliti Pusat Riset Politik BRIN, Siti Zuhro, di acara diskusi BRIN bertajuk “Political Outlook Indonesia 2023: Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Tengah Ancaman Resesi”, pada Selasa (31/1).
“Ada kesan kuat bahwa elite politik kurang serius dalam membangun demokrasi Indonesia,” ujar Siti. Ia mencontohkan bahwa saat negara tengah menyongsong Pemilu Serentak 2024, justru bermunculan isu-isu yang jauh dari semangat membangun demokrasi.
Baca juga: BRIN: G20 Perkuat Kerja Sama Penyelamatan Biodiversitas
Isu itu termasuk “perpanjangan masa jabatan presiden, muncul pula penundaan pemilu, dan usulan pemilu legislatif memberlakukan proporsional tertutup,” kata Siti.
Selain itu, baru-baru ini muncul Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Ada juga demonstrasi kepala desa yang meminta perpanjangan masa jabatan dari 6 tahun menjadi 9 tahun untuk 3 periode.
Siti berpendapat bahwa isu-isu semacam itu hanya menguras energi bangsa karena sekadar mempersoalkan suatu yang tak signifikan. Namun, di sisi lain hal yang sifatnya krusial untuk perbaikan bangsa dan negara justru dinafikan.
“Energi bangsa dikuras untuk membincangkan isu yang tak signifikan. Sementara hal-hal yang sangat krusial untuk perbaikan bangsa dan negara cenderung dinafikan,” tandas Siti.