Channel9.id-Jakarta. Angka kematian dari bom bunuh diri masjid di Pakistan, Peshawar, terus naik hingga mencapai 100 orang. Masjid yang berdiri ditengah salah satu sistem keamanan terketat di Pakistan menandakan negara Asia Selatan tersebut tengah menghadapi tantangan terberat dari ancaman kelompok teroris, Rabu (1/2).
“Sampai saat ini, sudah ada 100 jenazah yang sudah dilarikan ke rumah sakit Lady Reading,” ujar juru bicara dinas kesehatan kota, Mohammad Asim, dalam pernyataannya di hari Selasa (31/1).
Laporan menyebutkan sebagian besar korban adalah anggota kepolisian.
Kashif Aftab Abbasi, inspektur senior kepolisian Peshawar, menyebutkan lebih dari 225 orang mengalami luka-luka pada insiden tersebut.
Kubah masjid dilaporkan runtuh karena ledakan bom dan tim penyelamat harus memindahkan tumpukan puing-puing yang berserakan di dalam masjid untuk mengevakuasi korban.
Reporter Al Jazeera, Kamal Hyder, mengatakan operasi penyelamatan nampak sudah selesai dan publik kini sedang berkabung atas meninggalnya para korban.
“Banyak sekali upacara pemakaman untuk para anggota kepolisian yang kehilangan nyawanya. Upacara pemakaman ini juga ada di hampir setiap provinsi, karena para polisi ini datang dari berbagai macam distrik,” ujarnya.
Inspektur Jenderal Kepolisian Khyber Pakhtunkhwa, menyebutkan kalau pemerintah telah membentuk tim gabungan untuk menginvestigasi insiden bom bunuh diri Peshawar.
Serangan ini merupakan serangan paling mematikan di Peshawar semenjak satu dekade lalu dan terjadi disaat tensi sedang tegang antara pihak kepolisian dengan warga.
Kini, banyak orang bertanya-tanya bagaimana bisa pelaku bom bunuh diri itu bisa masuk dan lolos dari sistem keamanan super-ketat Pakistan. Masjid tersebut terletak di dalam kompleks kepolisian yang di dalamnya juga ada markas kepolisian dan markas unit anti-terorisme.
