Kominfo: Masyarakat Mulai Tinggalkan Siaran TV Analog untuk Beralih ke Digital
Techno

Kominfo: Masyarakat Mulai Tinggalkan Siaran TV Analog untuk Beralih ke Digital

Channel9.id-Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan bahwa penetrasi siaran TV digital sudah mencapai sekitar 81 persen. Tingginya persentase ini disebut menunjukkan bahwa masyarakat mulai meninggalkan siaran TV digital seiring dimatikannya TV analog—atau Analog Switch Off (ASO).

“Penetrasi digital Jawa sudah relatif normal, rata-rata penetrasi digital secara keseluruhan sekitar 81% ini menunjukkan masyarakat telah melengkapi TV digital secara mandiri,” ujar Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kominfo Geryantika Kurnia, dikutip Jumat (3/2).

Baca juga: Kominfo Ungkap Daerah yang Sudah ASO

Dengan mengutip hasil survei Nielsen Indonesia per 1 Februari 2023, Gery menyebut bahwa penetrasi digital semakin menuju normal sejak diterapkannya Analog Switch Off (ASO) pada 2 November 2022.

Dari sisi kelas ekonomi, kata Gery, baik kelompok berpenghasilan tinggi, menengah, dan rendah juga relatif normal. Ini menunjukkan bahwa siaran TV analog mulai ditinggalkan untuk beralih ke digital.

Gery pun menyampaikan bahwa TVR alias “TV rating” dan penonton TV pun kembali normal lagi. Ia menambahkan bahwa urutan rating-rating TV swasta tak banyak berubah.

Sebagai catatan, masyarakat Indonesia di atas ini mengacu pada 11 kota besar yang disurvei oleh Nielsen Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Medan, Semarang, Palembang, Makassar, Denpasar, Banjarmasin, dan Surakarta.

Untuk diketahui, pelaksanaan ASO baru dilakukan di 265 dari 514 kabupaten/kota. Pemerintah saat ini terus mengejar ASO di 249 kabupaten/kota lainnya.

Baru-baru ini, Kominfo menyebutkan ada wilayah siaran yang akan melakukan ASO, yakni Bali, Kalimantan Selatan-1, Sulawesi Selatan-1, Sumatera Selatan-1, dan Sumatera Utara-1.

Kominfo meminta agar penyelenggara multipleksing (mux) yang telah berkomitmen, untuk segera menyalurkan distribusi set top box (STB) gratis kepada kelompok rumah tangga miskin ekstrem.

“PR terpenting yang harus dijalankan oleh penyelenggara mux adalah komitmen STB untuk keluarga miskin yang masih tersisa sekitar 4 juta STB harus dituntaskan,” tandas Gery.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

23  +    =  30