Channel9.id – Jakarta. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar pelatihan Basic Trauma and Cardiac Life Support (BTCLS) 2023 untuk tenaga kesehatan Brimob, Lemdiklat dan Fungsi Kedokteran Kepolisian (Dokkes) Kewilayahan. Pelatihan yang diikuti oleh 94 peserta itu dilaksanakan guna meningkatkan kemampuan personel Kepolisan dalam menangani trauma atau cedera di tengah situasi kontijensi.
Mengutip dari laman Dinas Kesehatan DKI Jakarta, BTCLS adalah pelatihan penanganan kasus trauma dan pengetahuan dasar kepada perawatan. Pelatihan ini juga untuk mengevaluasi dan menanggulangi cedera.
Pelatihan yang akan berlangsung selama lima hari itu, resmi digelar setelah upacara pembukaan di Lapangan dan Tribun Singa Lodaya, Satuan Latihan (Satlat) Brimob, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin 6 Februari 2023.
Baca juga: Polri Siapkan Operasi Aman Nusa II Hadapi Bencana 2023
Pada upacara pembukaan tersebut, Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri Komjen Anang Revandoko mengatakan pelatihan ini dilaksanakan sesuai perintah Kapolri agar jajarannya selalu melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Sebagaimana ia mencontohkan gempa di Cianjur beberapa waktu lalu.
“Gempa kemarin yang di Cianjur contohnya. Bagaimana kehadiran Kepolisian di masyarakat, khususnya tentang kesehatan, hadir dalam konteks melayani dan mengayomi masyarakat yang terdampak gempa di Cianjur,” ujarnya.
Terkait hasil yang hendak dicapai, Anang mengatakan pelatihan ini nantinya akan meningkatkan kemampuan personel Fungsi Dokkes Polri untuk menangani trauma dan gangguan kardiovaskuler korban bencana alam dan konflik dalam situasi kontijensi dan sulit dijangkau.
“Kita paham bahwa negara kita negara sangat luas dan rentan dengan masalah gempa, rentan masalah konflik juga. Kehadiran tenaga para medis yang hadir di tempat-tempat sentral adalah sangat-sangat dibutuhkan.” jelasnya.
Upacara tersebut sekaligus menutup rangkaian pelatihan terjun payung yang telah dilaksanakan selama 21 hari, sejak 17 Januari sampai 6 Februari 2023 di Satlat Brimob Cikeas dan Bandara Pondok Cabe. Peserta yang mengikuti pelatihan itu diketahui sebanyak 49 personel Kepolisian.
Harapan Anang untuk peserta pelatihan terjun payung itu adalah agar peserta memiliki kompetensi dalam hal teknik dan taktik terjun payung, serta dapat diandalkan.
“Diharapkan juga terbentuknya kesiapan mental dan fisik personel penerjun yang terlatih, tangguh, responsif, dan dapat diandalkan,” pungkasnya.
HT