Pilu Korban Gempa Turki-Suriah: Mengungsi di Tengah Jalan Menahan Dinginnya Cuaca
Internasional

Pilu Korban Gempa Turki-Suriah: Mengungsi di Tengah Jalan Menahan Dinginnya Cuaca

Channel9.id-Turki. Disaat ratusan ribu warga Turki dan Suriah harus menahan dinginnya cuaca di tenda-tenda pengungsian, bantuan tersendat-sendat karena banyak jalanan rusak atau terhalang puing-puing apartemen yang ambruk, Selasa (7/2).

“Rasanya seperti diombang-ambing ombak yang besar,” ujar pria berusia 60 tahun dari Suriah yang tinggal di kota Sarmada.

Baca juga: Korban Gempa Turki Terus Naik, Evakuasi Terus Berlanjut

Pada hari Senin pukul 04:17 pagi, warga Turki dan Suriah dibangunkan oleh gempa dahsyat berkekuatan 7,8 magnitudo. Jumlah korban meninggal terus meningkat setelah tim SAR terus menyusuri kota untuk mencari korban yang masih hilang.

“Rumah kami mulai rubuh saat kami keluar menyelamatkan diri,” ingat Alloush, ayah dari delapan anak.

“Tangan saya sampai terluka saat melindungi cucu saya, dan karena itu juga kami jadi agak telat untuk keluar rumah,” ujarnya. Dengan tangis di wajahnya, ia mengatakan kalau ada dua anggota keluarganya yang tak selamat saat mereka berusaha keluar.

“Saya terus berdoa kalau tetangga-tetangga saya juga dapat selamat,” lanjutnya. “Apa yang kita rasakan saat itu, rasanya seperti kiamat,” tutupnya.

Gempa dahsyat yang juga mengguncang Idlib dan Aleppo di Suriah juga memaksa para warga untuk mengungsi di daerah-daerah terbuka seperti jalanan dan lapangan ditengah cuaca yang dingin.

Anak-anak, wanita, orang tua tidur ditempat terbuka tanpa adanya penghangat untuk menghangatkan mereka dari dinginnya cuaca disaat para laki-laki ikut turun membantu tim penyelamat mencari mereka yang masih hilang.

Organisasi Pertahanan Sipil Suriah, atau dikenal dengan sebutan White Helmets, yang merupakan sebuah kelompok penyelamat yang beroperasi di daerah oposisi Suriah, mengatakan jauh sebelum terjadi gempa, infrastruktur yang ada di wilayah barat laut sudah lemah karena pemboman yang tak henti-hentinya.

“Tim kami bekerja tanpa henti untuk menyelamatkan mereka yang terperangkap dibawah puing-puing gedung. Lebih dari 133 gedung hancur lebur dan 272 diantaranya mengalami kerusakan biasa disaat ribuan lainnya hancur dan tak layak pakai,” ujar Ismail Abdullah, relawan dari Suriah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +    =  14