Channel9.id-Jakarta. Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan menyurati Kementerian Keuangan perihal penetapan cukai untuk minuman berpemanis. Langkah ini dilakukan di tengah tren naiknya kasus diabetes pada anak di Indonesia.
Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan bahwa kasus diabetes pada anak baik 70 kali lipat per Januari 2023, dibandingkan tahun 2010.
Baca juga: Kemenkes Surati Kemenkeu Perihal Penetapan Cukai Minuman Manis
Berbicara soal minuman dengan pemanis, pastinya berkaitan dengan minuman ringan dalam kemasan. Sebab minuman seperti ini juga tinggi pemanis atau gula, yang kemudian berandil pada peningkatan risiko terkena diabetes.
Adapun minuman yang dimaksud di antaranya berupa teh dan kopi siap minum, jus buah, hingga soda. Meski nikmat, mudah didapat, serta murah, minuman seperti ini juga berisiko bagi kesehatan, lo. Bukan cuma diabetes.
Risiko minum itu tak terlepas dari proses produksinya dan kandungannya, di mana didominasi air dan gula. Mengingat gulanya tinggi, minuman ini tinggi kalori. Belum lagi, penambahan pengawet, dan lagi minim gizi dan nutrisi.
Nah, tak heran bila minuman ringan dalam kemasan berisiko bagi kesehatan. Apalagi kalau dikonsumsi berlebihan. Bukan cuma diabetes, minuman ini juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya, yaitu:
1. Obesitas
Minuman ringan punya kadar gula yang tinggi, terutama pemanis buatan seperti fruktosa. Fruktosa sendiri merupakan gula sederhana yang tak bikin kenyang, sehingga berisiko membuatmu mengonsumsinya secara berlebihan. Dalam jangka panjang, mengonsumsinya bisa menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas akibat kelebihan kalori.
2. Diabetes
Tingginya asupan fruktosa dari minuman ringan bisa menyebabkan resistensi insulin. Adapun kondisi ini merupakan salah satu faktor risiko utama diabetes tipe 2.
3. Batu ginjal
Penelitian membuktikan bahwa minuman ringan dengan tinggi gula bisa memicu pembentukan batu ginjal. Disebutkan pula bahwa orang yang minum satu atau lebih porsi minuman ringan setiap hari berisiko 23% lebih tinggi terkena batu ginjal daripada yang minum kurang dari seporsi per minggu.
4. Penyakit jantung
Berlebihan mengonsumsi minuman ringan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Ini karena tingginya asupan gula akan meningkatkan sejumlah faktor risiko penyakit jantung, seperti gula darah, trigliserida, dan kolesterol jahat dalam darah.
Itulah risiko yang bisa menghantuimu kalau kamu terlalu banyak mengonsumsi minuman ringan. Adapun asupan gula harian orang dewasa tak boleh lebih dari 50 gram atau setara 4 sendok makan per hari, dan untuk anak-anak, sekitar 12–25 gram per hari atau setengah dari batas konsumsi orang dewasa.
Sementara itu, rata-rata minuman ringan dalam kemasan bisa memenuhi hampir setengah konsumsi gula harian. Belum lagi, kamu juga mengonsumsi makanan seperti nasi dan makanan ringan, sehingga asupan gulamu berpotensi melewati batas wajar. Imbasnya, risiko terkena penyakit kronis bisa meningkat.