Channel9.id-Jakarta. Guinea Ekuatorial telah mengkonfirmasi wabah pertama virus Marburg, virus mematikan mirip virus Ebola yang mudah menular, dikutip dari Rueters pada Selasa (14/2). Virus ini dikabarkan telah menelan korban jiwa sebanyak sembilan orang, ungkap World Health Organization (WHO) pada hari Senin lalu.
Negara kecil Afrika Tengah tersebut telah mengkarantina lebih dari 200 warga Kie-Ntem pada minggu lalu setelah mendeteksi demam berdarah yang tidak diketahui. Negara tetangganya, Kamerun, juga telah membatasi pergerakan warganya yang tinggal di daerah perbatasan karena khawatir wabah akan merebaknya virus tersebut.
Menurut laporan dari WHO, selain sudah menelan sembilan korban jiwa, Guinea Ekuatorial telah melaporkan 16 kasus virus Marburg dengan gejala seperti demam, kelelahan, muntah darah dan diare.
Penyakit dari virus Marburg ini mempunyai tingkat kematian sebesar 88% menurut WHO. Sampai saat ini, masih belum ada vaksin atau obat untuk mengobati penyakit mematikan ini.
Menurut Menteri Kesehatan Guinea Ekuatorial, Mitoha Ondo’o Ayekaba pada hari Jumat lalu, wabah ini bermula dari sebuah upacara penguburan di distrik Nsok Nsomo, provinsi Kie-Ntem. Awalnya, pada tanggal 7 Februari, petugas kesehatan Kie-Ntem telah melaporkan sebuah penyakit baru yang menyebabkan pasiennya semacam terkena demam berdarah. Mereka telah mengirimkan sampel tersebut ke laboratorium di Senegal dan mengkonfirmasi salah satunya ada yang terjangkit virus Marburg. Saat ini tim kesehatan tengah melakukan pelacakan kontak, mengisolasi serta merawat pasien-pasien yang dicurigai terjangkit oleh virus Marburg.
“Berkat tindakan cepat dan tepat dari pemerintah Guinea Ekuatorial dalam mengkonfirmasi penyakit tersebut, respon darurat dapat berlangsung optimal dengan cepat,” ujar Dr Matshidiso Moeti, direktur WHO Afrika, dalam pernyataannya.