Nasional

Beredar Kabar! Korban Kebakaran Dihargai Rp10 Juta, Diminta Tak Gugat Pertamina

Channel9.id – Jakarta. Beredar kabar adanya dugaan pemberian uang kepada keluarga korban agar tidak melayangkan gugatan kepada Pertamina atas kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) lalu.

Rohma, salah satu keluarga korban tewas mengaku keluarganya sempat ditawarkan uang sebesar Rp10 juta dan diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak menggugat Pertamina.

Ia menerangkan, salah satu anggota keluarganya didatangi orang tak dikenal dan diminta untuk menandatangani surat tersebut. Salah satu anggota keluarganya itu pun menandatangani surat tersebut karena dalam kondisi setengah sadar.

“Setelah pulang, kami makamkan Ibu Iriana. Langsung kami bikin tahlilan. Baru paginya, dia bercerita kalau dia dikasih uang sama orang Rp10 juta dan harus menandatangani ini. Karena pada saat itu dia lagi pusing, dia tandatangani aja,” ungkap Rohma, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (7/2/2023).

Hal serupa juga dialami oleh Iriyanto, anak dari korban tewas bernama Iriana (65). Ia menjelaskan, uang senilai Rp10 juta itu diterima adik kandungnya di RS Polri Kramatjati ketika menunggu proses penyerahan jenazah sang ibu.

“Ibu saya kan di RS Polri, pas lagi mau bawa jenazah ke dalam mobil, adik saya diserahin duit sama kertas,” kata Iriyanto di kediamannya, Senin (6/3/2023), dikutip dari Okezone.

Menurut Iriyanto, pihak Pertamina kurang tepat memberikan surat tersebut dan langsung meminta sang adik menandatanganinya dalam kondisi sedang diselimuti duka.

Apalagi, ada permintaan dalam surat yang ditandatangani di atas materai Rp 10.000 itu supaya keluarga mendiang Iriana tidak menggugat ataupun menuntut Pertamina atas alasan apapun ke depannya.

“Bu ini dari Pertamina buat biaya pemakaman, tanda tangan di sini. Adik saya main tanda tangan aja, nggak dibaca lagi semuanya,” kata Iriyanto.

“Nggak tahunya di bawahnya ada tulisan lagi, begini tulisannya, setelah menerima dan setuju Rp 10 juta dari Pertamina Patra Niaga, bahwa saya dan ahli waris menyatakan dengan diterimanya bantuan ini maka kami tidak akan mengajukan gugatan maupun tuntutan lain kepada Pertamina Group,” paparnya.

Iriyanto lantas merasa dijebak oleh Pertamina. Ia menilai adiknya merasa diserang secara psikologis oleh perusahaan pemilik depo BBM yang terbakar itu.

“Adik saya diserang secara psikologis, kondisinya lagi lelah mental dan fisik, ditambah nggak punya duit, kondisinya juga lagi dorong jenazah ibu saya menuju mobil, langsung dikasih duit,” ucap Iriyanto.

Iriyanto mengaku sudah melapor polisi atas hal ini dan berharap ke depannya pihak PT Pertamina lebih memperhatikan keluarga korban.

Menanggapi hal tersebut, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Deny Djukardi mengatakan, pihaknya akan melakukan konfirmasi terhadap warga yang merasa keberatan dengan adanya surat pernyataan yang diterima.

“Nanti saya konfirmasi lagi ya berkaitan seperti itu,” katanya di Posko RPTRA Rasela pada Senin (6/3/2023).

Ia mengaku, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terkait dengan kasus kebakaran hebat yang terjadi pada Jumat kemarin.

“Kami juga masih mendata masing-masing korban, baik yang ahli warisnya, tentunya itu masih kita coba data. Kemudian terkait dengan pemberian (santunan) nanti saya konfirmasi dengan tim kami di Plumpang,” pungkasnya.

Baca juga: Bareskrim Periksa 14 Saksi, Usut Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Baca juga: NU Salurkan Bantuan, Buka Donasi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Baca juga: Kebakaran Hebat Depo Pertamina Plumpang, Ini Laporan LPBI NU

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +  5  =