Channel9.id-Jakarta. Masa depan Ukraina kini ditentukan dengan pertempuran di daerah timur, termasuk di daerah sekitar Bakhmut, tutur Presiden Volodymyr Zelenskyy. Kondisi kota Bakhmut kini sangat mencekam dengan kedua kubu mengalami
Kota pertambangan Bakhmut kini telah menjadi fokus invasi Rusia. Upaya Rusia dalam mendapatkan kota ini telah berlangsung selama berbulan-bulan, dan kini lokasi tersebut telah menjadi daerah pertempuran Eropa paling berdarah di Eropa sejak Perang Dunia Dua.
“Situasinya sangat sulit di timur – sangat menyakitkan,” ujar Zelenskyy dalam laporan video hariannya yang kerap ia putar setiap malam sejak invasi Rusia satu tahun lalu.
“Kita harus hancurkan kekuatan militer musuh. Dan kami akan lakukan itu,” tambahnya.
Di lain sisi, International Criminal Court (ICC) menduga adanya tindak pelanggaran perang pertama sejak invasi Rusia terjadi dan diperkirakan akan menahan beberapa pejabat Rusia karena sudah mendeportasi anak-anak Ukraina secara paksa dan menargetkan infrastruktur sipil.
Rusia dipastikan akan menolak untuk menahan para pejabatnya, tapi dugaan kasus pelanggaran perang ini dapat membuat Rusia semakin dikucilkan di panggung dunia.
Walaupun begitu, Rusia digadang-gadang mempunyai bekingan kuat dari Tiongkok. Menurut sumber dari Reuters, Xi Jinping dijadwalkan akan berkunjung ke Rusia pada pekan depan.
Isu tersebut masih belum mendapatkan respon dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok, begitupun juga Rusia.
Di medan pertempuran, pasukan Ukraina pada Senin lalu mengatakan bahwa mereka telah berhasil memukul mundur pasukan Rusia di dekat Kreminna, utara kota Bakhmut.
Baca juga: Pertempuran Bakhmut Memanas, Ratusan Pasukan Rusia-Ukraina Gugur
DI sebuah hutan yang lokasinya 8 km dari garis lini depan, meriam berdengung kencang secara terus menerus.
Reporter Reuters melaporkan bahwa mereka sempat melihat seorang tentara yang digotong dari garis lini depan dengan luka di kakinya.
“Dua atau tiga minggu lalu, kondisi pertempuran benar-benar sangat kacau, kini situasi sudah sedikit mereda,” ujar Mykhailo Anest, petugas medis lini depan berusia 35 tahun.
(RAG)