Mengenal Potensi Bahaya Besar Dari Daratan Beku Permafrost
Techno

Mengenal Potensi Bahaya Besar Dari Daratan Beku Permafrost

Channel9.id-Jakarta. Wilayah Permafrost merupakan sedimentasi lapisan es raksasa yang menyimpan potensi bahaya bagi kelangsungan hidup umat manusia.

Permafrost adalah lapisan es permanen yang menyatukan tanah, pasir dan kritil membentuk permukaan yang bahkan dapat ditinggali. Lapisan es tersebut dapat tetap menyatu berkat suhu yang hampir tidak pernah meningkat, sehingga dapat menjaga es tersebut. Lapisan Permafrost dapat mencapai 1 meter sampai lebih dari 1000 meter. National Geographic menyebutkan bahwa wilayah permafost dapat mencapai 22.8 juta kilometer kubik.

Lapisan es keras ini juga dapat mendukung untuk menjadi tempat tinggal manusia. Salah satunya ada kampung Tuktoyaktuk yang ditinggali oleh suku Inuit.

Meskipun bentang alam ini terjaga karena suhu yang stabil, ancaman perubahan iklim yang meningkatkan suhu bumi berpotensi menjadikan bongkahan es raksasa ini meleleh. Hal ini dikenal sebagai thawing atau melelehnya es raksasa ini akan berdampak pada peningkatan permukaan air.

Dilansir dari UN News, perubahan terhadap bentang alam yang aslinya membeku ini akan berdampak pada banyak populasi manusia. Salah satunya adalah negara-negara polinesia salah satunya adalah negara Tuvalu yang diperkirakan akan lenyap karena meningkatnya permukaan air.

Hal ini menjadi perhatian masyarakat dunia setelah Simon Kofe, politisi Tuvalu , merekam video yang menyinggung permasalahn ini untuk konfrensi perubahan iklim perserikatan bangsa-bangsa. Simon terlihat menyebutkan “kami tenggelam” sambil berdiri di atas air selutut.

Selain masalah peningkatan tinggi permukaan air, melelahnya permafrost menyimpan potensi untuk memantik siklus pemasan global. Dilansir dari eurekaalert.org, permafrost di antartika menyimpan persediaan karbon yang besar hasil dari penumpukan material organik sejak ratusan tahun lalu. Namun material organik tersebut tidak dapat mengalami pembusukan karena suhu yang dingin.

Pelelehan lapisan permafrost itu secara otomatis akan melepaskan residu karbon dan gas methana dengan jumlah yang sangat besar. Proses ini akan menciptakan siklus pemasan global yang akan mempercepat perubahan iklim.

(FB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  45  =  47