Channel9.id – Jakarta. Gletser di Pegunungan Hindu Kush Himalaya meleleh dalam kecepatan yang tak terduga dan diperkirakan dapat kehilangan 75% volumennya pada akhir abad ini, Selasa (20/6). Hal ini memperingatkan potensi banjir dan krisis air terhadap dua miliar warga yang tinggal di hilir sungai yang berasal dari wilayah pegunungan.
Laporan dari Pusat Internasional untuk Pengembangan Gunung Terpadu (ICIMOD) dari Kathmandu memperingatkan bahwa banjir bandang dan salju longsor kemungkinan akan meningkat di tahun-tahun mendatang jika gas rumah kaca tidak turun secara drastis.
Dikatakan bahwa fenomena ini juga memberi dampak terhadap ketersediaan air bersih yang mana merupakan salah satu komoditas penting bagi 240 warga Himalaya yang tinggal di daerah tersebut dan juga 1.65 miliar warga lainnya yang tinggal di sepanjang hilir ke-12 sungai dari gunung.
“Warga yang di pegunungan, yang sama sekali tidak berkontribusi apapun dalam memperburuk situasi pemanasan global, kini dalam bahaya karena perubahan iklim,” ujar Amina Maharjan, ahli imigrasi dan salah satu penulis laporan ICIMOD.
Baca juga: Pemanasan Global Memburuk, Kutub Utara Sekarat
Laporan lainnya menemukan bahwa cryosphere – wilayah di Bumi yang tertutup salju dan es – termasuk yang paling parah terkena dampak perubahan iklim.
Penemuan baru-baru ini menemukan bahwa gletser Gunung Everest sudah kehilangan es selama 2,000 tahun hanya dalam kurun waktu 30 tahun.
“Untuk pertama kalinya kami telah menghubungan hubungan antara perubahan cryosphere dengan air, ekosistem, dan masyarakat di daerah pegunungan ini,” ujar Maharjan.
Laporan menunjukkan bahwa gletser Himalaya menghilang 65% lebih cepat sejak tahun 2010 daripada dekade sebelumnya dan mengatakan bahwa perubahan pada gletser, salju, dan salju permanen di daerah itu sebagai sesuatu yang tak terduga dan sulit diatasi.
Pada pemanasan 1.5 atau 2 derajat Celsius di atas suhu praindustri, gletser di pegunungan Himalaya akan kehilangan 30 sampai 50 persen volumenya pada tahun 2100.
Namun pada pemanasan di suhu 3 derajat Celsius – yang mana merupakan situasi saat ini di dunia – gletser di Himalaya Timur, meliputi Nepal dan Bhutan, akan kehilangan 75% esnya.
“Kami terus kehilangan gletser dan kita akan benar-benar kehilangan gletser dalam kurun waktu 100 tahun,” ujar Philippus Wester, peniliti lingkungan dan rekan ICIMOD yang memimpin penelitian ini.
(RAG)