Channel9.id – Jakarta. Seorang pria membawa kapak dan menyerang restoran-restoran makan malam Cina di Auckland, Selandia Baru, Selasa (20/6). Menurut pihak kepolisian dan saksi, insiden ini melukai empat orang.
Tiga korban kini sedang dalam kondisi stabil setelah dilarikan ke rumah sakit, sedangkan korban keempat sudah diperbolehkan pulang, ujar juru bicara rumah sakit North Shore dan Auckland.
Media lokal melaporkan bahwa pelaku datang ke tiga restoran Cina – Zhangliang Malatang, Yue’s Dumpling Kitchen, dan Maya Hotpot – di utara kota Albany. Ia secara membabi buta menyerang para pelanggan dengan kapak yang ia bawa pada hari Senin pukul 9 malam.
Polisi mengatakan pelaku berusia 24 tahun ditahan ditempat dan kemudian diproses hukum karena niat melukai orang secara sengaja. Pria berkebangsaan Cina itu sempat hadir sebentar pada persidangan hari Selasa.
Inspektur Stefan Safar, Komandan Area Timur Waitemata, mengakui bahwa peristiwa ini sangatlah menakutkan bagi para korban dan saksi.
Ia mengatakan bahwa pihak kepolisian percaya bahwa ini adalah insiden terisolasi dan menegaskan tidak ada bukti bahwa serangan ini dilakukan atas dasar SARA.
Seorang pelanggan mengatakan kepada koran New Zealand Herald bahwa saat itu ia sedang makan malam bersama temannya. Tak lama pelaku masuk dan tiba-tiba menyerang temannya.
Baca juga: Tempat Penginapan di Selandia Baru Terbakar, 6 Orang Meninggal
“Saya terkejut. Ketika saya sadar apa yang sedang terjadi, pelaku juga mencoba menyerang saya,” ujar pria yang tak ingin disebut namanya. “Saya menangkisnya dengan tangan saya. Ia juga mencoba membacok kepala saya, jadi saya menahan kapak itu dengan tangan saya,” lanjutnya.
Ia melanjutkan bahwa pelaku sempat mengejar dirinya sampai keluar restoran, namun kemudian pelaku berbalik dan menyerang restoran lainnya.
Rekaman CCTV menunjukkan para warga yang melarikan diri dengan salah seorangnya ada yang menggunakan bangku sebagai alat pelindungnya.
Pihak kepolisian dikabarkan akan menjatuhkan lebih banyak tuntutan terhadap pelaku tersebut, yang mereka yakini melakukan aksi kriminalnya sendirian.
(RAG)