Channel9.id-Jakarta. UNJ telah membangun instalasi lampu sel surya di Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, sebagai bagian dari Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M). Dosen Prodi Teknik Elektro, Wisnu Djatmiko, menjelaskan bahwa program P2M di Jatinegara Kaum dimulai sejak awal Juni 2023.
Instalasi lampu sel surya dibangun di situs kebudayaan Makam Pangeran Surya yang terletak di RW 03 RT 03 Jatinegara Kaum. Di wilayah ini, terdapat situs makam Pangeran Jayakarta dan Pangeran Sahyang.
Wisnu Djatmiko yang memimpin proyek ini, meny atakan bahwa program pengabdian ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah mitra masyarakat UNJ. Ia menambahkan bahwa Jatinegara Kaum merupakan salah satu wilayah pengabdian masyarakat yang menjadi prioritas UNJ.
“Ada tiga permasalahan utama yang ingin kami selesaikan: jalan menuju makam yang tidak memiliki penerangan, lokasi makam pangeran, dan meningkatkan literasi masyarakat agar memahami bahwa sumber cahaya lampu tidak hanya dari PLN. Listrik dapat dikelola secara mandiri tanpa campur tangan pemerintah,” ujarnya.
Tim P2M UNJ telah memasang dua tiang lampu sel surya yang mampu menerangi area hingga 100 meter persegi. Wisnu menjelaskan bahwa lampu solar flood yang digunakan memiliki spesifikasi 2-in-1 dengan baterai tertanam.
“Lampu dan solar cell-nya terintegrasi. Cahayanya memiliki intensitas 6500k daylight,” ungkapnya.
Lampu tersebut dapat menyala dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi dengan intensitas cahaya antara 27-48 lux.
“Prinsip kerjanya adalah mengubah sinar matahari menjadi aliran DC yang disimpan di baterai. Sebelum lampu dapat menyala, baterai harus diisi selama satu hingga dua hari. Pada hari ketiga, lampu dapat menyala. Jika terpapar sinar matahari selama enam jam, baterai dapat terisi penuh,” jelasnya.
Program P2M ini dimulai dengan tahap observasi pada Juni 2023. Pada akhir Juni hingga awal Juli, dilakukan pengerjaan tiang. Pada awal Juli, tiang telah tiba dan dilakukan uji coba subsistem lampu, kata Wisnu. Ia menambahkan bahwa masyarakat setempat sangat antusias terlibat dalam proses pembangunan tiang lampu sel surya.
Menurut Wisnu, pemasangan lampu ini dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan Indikator Kinerja Utama UNJ. “Artikel tentang pengabdian ini akan disajikan dalam seminar nasional pada tanggal 7 September. Mahasiswa yang terlibat mendapatkan pengalaman berharga dalam proses pemasangan,” tambahnya.
Masyarakat setempat menilai bahwa pemanfaatan lampu sel surya memberikan dampak positif pada pendidikan masyarakat. Haji Didi Suprijadi, pembina Kelompok Tani Hutan (KTH) Rumah Kaum Jayakarta, berpendapat bahwa penggunaan energi matahari harus dimulai sejak sekarang.
“Kita harus hemat energi. Ada pelajaran yang dapat diambil dari pemanfaatan lampu sel surya ini, yaitu sosialisasi teknologi. Masyarakat perlu memahami bahwa penggunaan listrik konvensional harus diatur dengan baik,” ucapnya.
Didi berharap teknologi ini dapat ditiru oleh masyarakat lain. “Semoga teknologi ini dapat diadopsi oleh masyarakat lainnya. Meskipun investasi awalnya mahal,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pengabdian masyarakat UNJ di wilayahnya telah memberikan kontribusi besar dalam edukasi masyarakat. “Pengabdian masyarakat UNJ telah memberikan banyak kontribusi pada pendidikan. Namun, dengan adanya instalasi lampu sel surya ini, kontribusi tersebut semakin meningkat,” ungkapnya.
Baca juga: Pendidikan Khusus FIP UNJ Gelar P2M di Rumah Susun Kaum Jatinegara Jaktim
Sebagai salah satu daerah prioritas pengabdian masyarakat, UNJ telah sering melakukan P2M di Jatinegara Kaum. “Banyak dosen dari berbagai bidang, seperti olahraga, PAUD, dan wisata, yang terlibat. Sebagai contoh, pada tahun 2023, ada proyek pembuatan otomatisasi penyemaian berbasis kelistrikan,” pungkasnya.