Hot Topic Hukum

Terungkap! Pegawai BUMN Jaringan ISIS di Bekasi, DE Ternyata Eks Anggota Mujahidin Indonesia Barat

Channel9.id – Jakarta. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membeberkan awal mula terduga teroris yang merupakan pegawai BUMN di Bekasi berinisial DE, hingga menjadi anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Terungkap, DE merupakan mantan anggota Mujahidin Indonesia Barat (MIB), sebuah kelompok milisi Islam yang pernah beroperasi di Indonesia.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengungkapkan, DE mulanya bergabung dengan MIB pimpinan WM pada tahun 2010. Namun ketika pemimpin MIB ditangkap, DE dan anggota lainnya berpencar.

Setelah itu, kata Aswin, DE memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan motivasi dan mempropagandakan gerakan ISIS.

“Awalnya yang bersangkutan pada tahun 2010 itu pernah bergabung dengan Jaringan Mujahidin Indonesia Barat, itu pimpinannya WM, sudah pernah ditangkap. Namun setelah itu memang jamaahnya bubar, jamaahnya menyebar, salah satunya adalah Saudara DE ini, yang kemudian ya dengan bahasa kita menjadi ‘berselancar’ lah, berselancar bebas memanfaatkan ruang sosial media,” kata Aswin dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).

Kemudian, Aswin menuturkan, DE pertama kali menyatakan baiat kepada pimpinan ISIS pada 2014. Sejak itulah DE mulai melakukan persiapan dengan mengumpulkan persenjataan.

“Jadi yang bersangkutan melakukan latihan, kemudian melakukan pengumpulan peralatan-peralatan yang dibutuhkan,” tutur Aswin.

Dalam keterangannya kepada penyidik, Aswin mengatakan DE mengaku terinspirasi melakukan aksi amaliyah setelah melihat pemberontakan teroris di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

“Dalam pemeriksaan, yang bersangkutan menegaskan bahwa yang bersangkutan terinspirasi karena memiliki ghirah (semangat) setelah melihat aksi pemberontakan atau perlawanan teroris di Mako Brimob. Ini dalam keterangannya masih kita dalami,” ujar Aswin.

Atas dasar itu, DE giat melakukan berbagai latihan dan merencanakan untuk mengulang serangan ke Mako Brimob hingga Mabes TNI.

“Sehingga, yang bersangkutan melakukan latihan-latihan, udah beberapa kali melakukan latihan kemudian memiliki rencana atau niatan untuk melakukan aksi kembali ke Mako Brimob yang di Kelapa Dua dan Mako Brimob yang di Jawa Barat, juga terhadap beberapa markas tantara yang sudah dikenali atau ditandai, diprofiling oleh yang bersangkutan,” tutur Aswin.

Di samping itu, kata Aswin, beberapa kali akun Facebook dan Youtube DE diblokir lantaran aktif mempropagandakan aksi terorisme. Namun, DE tetap melancarkan propagandanya dengan membuat akun-akun yang baru.

“Nah yang bersangkutan itu memang sangat aktif di sosial media sampai beberapa akun sebelumnya itu sudah direport dan ditutup oleh Facebook maupun Youtube karena diduga mempropaganda aksi terorisme. Namun yang bersangkutan seperti biasa yang lainnya berganti akun lagi kemudian dia memposting lagi dan lebih privat belakangan ini,” jelasnya.

Aswin mengatakan DE juga menjual senjata secara online dengan dikamuflasekan menjual senjata mainan militer.

“Yang bersangkutan memiliki juga akun di marketplace ya di salah satu akun penjualan online yang dikamuflasekan oleh yang bersangkutan untuk penjualan diecast gitu ya mainan militer yang berkaitan dengan perlengkapan-perlengkapan, ada gear, ada baju, ada baju-baju tactical, perlengkapan tactical. Kemudian ada perlengkapan lain, termasuk senjata ini,” ujarnya.

Puncaknya, kata Aswin, sekitar tiga minggu ke belakang DE semakin gencar menyebarkan ajakan untuk melakukan aksi terorisme dengan cara yang lebih privat. Aswin mengatakan, cara yang dilakukan DE yakni dengan menyebarkan melalui fitur timer message.

“Sehingga pesan-pesan itu dilakukan disebarkan secara privat menggunakan timer message, sehingga ketika sampai di si penerima itu dibuka dan langsung hilang dari server atau dari jaringan. Ini sedang kita dalami postingan-postingannya atau private message itu dikirim ke siapa saja,” tutur Aswin.

DE berhasil dibekuk Densus 88 Antiteror Polri pada Senin (14/8/2023) di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Bekasi Utara, Kota Bekasi. Setelah itu, Densus 88 melakukan penggeledahan di rumah tersebut.

Aswin mengaku, pihaknya sangat kaget dengan banyaknya pucuk senjata api, baik pabrikan maupun rakitan yang ditemukan.

“Dari sini kita kemudian melakukan penggeledahan ke rumah dan kita sangat dikagetkan dengan barang bukti yang kita temukan pada hari ini. Di antara senjata tersebut ada empat yang memang pabrikan, ada lima yang modifikasi dari airgun menjadi senjata api penuh, juga ada dua pen gun. Pen gun itu yang bisa diisinya satu peluru, kemudian di tembak langsung ke badan dalam jarak dekat,” pungkas Aswin.

Baca juga: Densus 88 Bekuk Terduga Teroris, Pegawai BUMN di Bekasi yang Terafiliasi ISIS

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  2  =