Ekbis Hot Topic

Jokowi soal Hilirisasi SDA: Pendapatan per Kapita Bisa Capai Rp153 Juta di 2033

Channel9.id – Jakarta. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia sangat kaya sumber daya alam, termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan. Tetapi, Jokowi menegaskan Indonesia harus mengolah sumber daya alamnya sendiri, yakni melalui kebijakan hilirisasi.

Berdasarkan prediksi pemerintah, Jokowi mengatakan pendapatan per kapita Indonesia melalui kebijakan hilirisasi ini akan menyentuh angka Rp153 juta dalam 10 tahun ke depan. Bahkan, kata Jokowi, pendapatan per kapita akan mencapai Rp331 juta dalam 22 tahun ke depan.

Sebagai perbandingan, pada 2022 kemarin, pendapatan per kapita Indonesia berada di angka Rp71 juta. Artinya, lompatannya bisa lebih dari dua kali lipat dalam 10 tahun.

“Jika kita konsisten dan mampu melakukan hilirisasi untuk nikel, tembaga, bauksit, CPO, dan rumput laut, berdasar hitung-hitungan kami, perkiraan dalam 10 tahun ke depan, pendapatan per kapita kita akan mencapai Rp153 juta (US$ 10,944). Dalam 15 tahun, pendapatan per kapita kita akan mencapai Rp217 juta (US$ 15,860). Dalam 22 tahun, pendapatan per kapita kita, akan mencapai Rp331 juta (US$ 25,025),” ujar Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/9/2023).

Di hadapan anggota DPR, MPR, dan DPD RI serta beberapa ketua umum parpol yang hadir, Jokowi menjelaskan hilirisasi yang ingin dilakukan yakni dengan melakukan transfer teknologi yang ramah lingkungan. Ia melanjutkan, transfer teknologi ini nantinya manfaatkan sumber energi baru dan terbarukan serta meminimalisasi dampak lingkungan.

“Hilirisasi ini tidak hanya pada komoditas mineral, tapi juga non-mineral, seperti sawit, rumput laut, kelapa, dan komoditas potensial lainnya. Hilirisasi ini juga harus mengoptimalkan kandungan lokal, bermitra dengan UMKM, petani, dan nelayan, sehingga manfaatnya terasa langsung bagi rakyat kecil,” tambah Jokowi.

Ia menjelaskan, ada tiga fondasi yang saat ini sudah mulai dijalankan pemerintah untuk mendukung hilirisasi tersebut. Pertama, kata Jokowi, pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang pada akhirnya menaikkan daya saing.

Jokowi mengutip laporan Institute for Management Development yang menyebut bahwa daya saing pada 2022 naik dari ranking 44 menjadi 34. Ia menyebut, angka tersebut merupakan kenaikan tertinggi di dunia.

“Kedua, pembangunan dari desa, pinggiran, dan daerah terluar yang pada akhirnya memeratakan ekonomi kita, dengan Dana Desa yang kita gelontorkan mencapai Rp539 triliun dari tahun 2015 hingga 2023,” lanjutnya.

Ketiga, lanjut Jokowi, yaitu reformasi struktural yang konsisten, terutama sinkronisasi dan penyederhanaan regulasi, kemudahan perizinan, kepastian hukum, dan pencegahan korupsi. Ia menyebut, semua hal itulah yang menjadi modalitas Indonesia untuk meraih kemajuan.

“Oleh sebab itu, saya berulang kali menyampaikan, kepemimpinan ke depan sangat menentukan masa depan Indonesia,” pungkasnya.

Baca juga: Jokowi Curhat Sering Disebut “Bodoh, Plonga-Plongo, Firaun, Tolol”

Baca juga: Tak Layak Menjadi Mimpi, Pendapatan 27 Juta Rupiah Tahun 2045

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  33  =  37