Politik

Survei Indikator: Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat

Channel9.id – Jakarta. Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei terbaru bertajuk ‘Split Ticket Voting dan Tren Elektabilitas Bakal Capres dan Partai Politik Jelang Pemilu 2024.’ Hasilnya, peta elektabilitas calon presiden masih dinamis.

Hal ini terlihat dari simulasi tiga nama yang menunjukkan bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas 35,2 persen, atau unggul tipis dibandingkan bacapres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto di angka 33,2 persen.

“Kita belum bica secara konklusif menemukan siapa yang unggul antara Prabowo dan Ganjar, berdasarkan simulasi 3 nama,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan hasil survei di Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Sementara itu, elektabilitas bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan berada di angka 23,9 persen. Burhanuddin menilai, mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih punya peluang berada di dua besar karena ada 7,7 persen suara undecided voters.

“Selisih kurang lebih sekitar 9 persen dengan peringkat kedua sementara undecided masih 7,7 persen belum termasuk swing voters, itu Anies masih bisa, kompetitif minimal, untuk memperebutkan peringkat kedua,” kata Burhanuddin.

Menurutnya, hasil survei ini juga menunjukkan tren elektabilitas para bacapres masih naik turun 6 bulan menjelang hari pencoblosan. Burhanuddin mencontohkan, elektabilitas Prabowo sempat menjadi yang tertinggi sepanjang tahun 2020 hingga 2021, tetapi kemudian disalip oleh Ganjar pada April 2022.

Elektabilitas Prabowo pun terus turun pada 2022 hingga sempat disalip oleh Anies pada November 2022 yang tingkat keterpilihannya pun sempat mengancam Ganjar yang duduk di peringkat pertama.

“Tetapi sepanjang 2023 trennya (elektabilitas Anies) turun sampai kemudian di survei bulan Juli tren penurunan itu mulai recover,” ujar Burhanuddin.

Sementara itu, elektabilitas Prabowo yang turun pada 2021 pelan-pelan merangkak naik hingga menyalip Anies pada Februari 2023 dan menyalip Ganjar seusai batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Tetapi (Prabowo) belakangan kembali disalip meskipun lagi-lagi selisihnya tidak signifikan dengan Ganjar, jadi ini betul-betul seperti pacuan kuda, saling balap antarcapres,” kata Burhanuddin.

Adapun survei ini digelar pada 15 sampai 21 Juli 2023, dengan jumlah sampel sebanyak 1.811 responden. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.811 memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±2.35 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh 38 provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Baca juga: Survei Indikator Politik: Prabowo Posisi Teratas dalam 4 Simulasi Capres

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  3  =