Arion Kurtaj, Remaja Inggris Peretas Perusahaan Teknologi Raksasa
Internasional Techno

Arion Kurtaj, Remaja Inggris Peretas Perusahaan Teknologi Raksasa

Channel9.id – Jakarta. Seorang remaja bernama Arion Kurtaj (18) harus berhadapan dengan hukum setelah terbukti melakukan peretasan terhadap Rockstar Games, Kamis (31/8/2023). Ia merupakan bagian dari komplotan hacker internasional yang menyerang berbagai perusahaan teknologi raksasa.

Pada persidangan, Kurtaj disebut telah melakukan berbagai tindakan peretasan. BBC melaporkan bahwa ia dan rekannya, Lapsus$, telah melakukan serangkaian peretasan terhadap perusahaan teknologi dan komunikasi raksasa sejak 2021.

Ketua tim jaksa penuntut Kevin Barry menyebut bahwa mereka melakukan serangan digital ini dengan tujuan untuk memamerkan diri. “Hasrat anak muda untuk memamerkan kemampuan terhadap yang mereka serang,”.

Dalam perkara dengan Rockstar games, Kurtaj merilis cuplikan gim Grand Theft Auto VI secara illegal. Hal tersebut ia lakukan saat ia keluar dari tahanan dengan uang jaminan di hotel. Ia berhasil melakukan peretasan ke Rockstar games dengan bermodalkan Amazon Fire Stick yang ia temukan disana.

Jaksa menyebutkan bahwa dia telah tertangkap basah oleh polisi London yang menggeledahnya. Juri dalam pengadilan menyebutkan bahwa pelaku diperberat dengan tindakan kriminal yang dilakukan pada masa pelepasan bersyaratnya (bail). Kurtaj juga disebut sempat mengancam Rockstar melalui telegram.

“Jika Rockstar tidak menghubungi lewat telegram dalam waktu 25 jam, maka saya akan membuka source code nya,” ucap Kurtaj.

Sepak Terjang Kurtaj

Pada 2021 Kurtaj disebut terlibat dalam peretasan berbagai perusahaan telokomunikasi. Dalam serangan ini, perusahaan telekominai BT dan EE dimintai uang tebusan 4 juta dolar pada 1 Agustus 2021.

Persidangan menyebutkan bahwa uang tebusan tidak diterima oleh Kurtaj dan Lapsus$. Namun Kurtaj mendapat asset kripto senilai 100.000 Euro dari kartu sim lima korban. Ia dan rekannya kemudian ditahan pada 22 Januari 2022.

Pada 2022, komplotan kriminal ini kembali melakukan penyerangan ke perusahaan produsen chip, Nvidia. Mereka disebut telah melakukan pencurian data sensitive dan meminta uang tebusan.

Baca juga: Hacker Menyerang Situs Militer Myanmar

Pengadilan menyebutkan bahwa komplotan ini sempat menyewa seseorang di telegram untuk mengaku sebagai staff Nvidia dan menghubungi biro kepegawaian perusahaan. Berkat tindakan ini, keduanya ditangkap pada 31 Maret 2022.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  2  =