Politik

Survei Indikator: Prabowo Unggul Tipis dari Ganjar di Simulasi 2 Nama

Channel9.id – Jakarta. Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei nasional terkait Pilpres 2024. Hasilnya, dalam skema Head-to-Head, bakal capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungguli bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo.

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen. Sebaliknya, elektabilitas Ganjar sekadar 41,2 persen.

“Kalau kita membahas tren dua nama, maka Prabowo yang masih lebih unggul ketimbang Ganjar,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Swing Voters, Efek Sosialisasi dan Tren Elektoral Jelang Pilpres 2024’ secara virtual, Sabtu (30/9/2023).

Namun, Burhanuddin melanjutkan, jika melihat tren secara periodik, sejatinya ada penurunan elektabilitas untuk Prabowo. Ia menjelaskan, jika pada Juli 2023 dukungan Prabowo masih berada di angka 47 persen, kini menurun menjadi 45,3 persen.

Sebaliknya, Ganjar mengalami peningkatan dari semula 39,6 persen menjadi 41,2 persen. Kendati demikian, secara keseluruhan Prabowo masih mengungguli Ganjar.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa Prabowo mengungguli Anies Baswedan jika keduanya berhadapan langsung.

Menurut Burhanuddin, dukungan untuk Prabowo jauh lebih besar, mencapai 52,3 persen. Sementara Anies sekadar 30,5 persen.

“Dalam simulasi ini, ada tren kenaikan untuk Prabowo dari semula 51,2 persen menjadi 52,3 persen. Sebaliknya, terjadi penurunan untuk Anies dari semula 33,5 persen menjadi 30,5 persen,” ungkap Burhanuddin.

Sementara, jika tiga bakal capres itu saling berhadapan, hasil survei menunjukkan bahwa Ganjar mengungguli Prabowo dan Anies. Ganjar mendulang 37,4 persen suara, Prabowo 33 persen, sedangkan Anies meraih 21,5 persen. Sementara itu, sebanyak 8,2 persen menjawab tidak tahu/tidak jawab.

Adapun populasi survei ini adalah WNI yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Kemudian dilakukan oversample di 10 provinsi yakni Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten masing-masing menjadi 400 responden, Sumatera Selatan dan Lampung masing-masing menjadi 350 responden, Jambi dan Bangka Belitung masing-masing menjadi 300 responden. Sehingga total sampel sebanyak 4.090 responden.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi margin of error sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Baca juga: Head to Head Survei Indikator Politik: Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  6  =